Khutbah Jum'at oleh Alfen Redho Putra "Pentingnya Menyambung Silahturahim"

Jumat 12-04-2024,11:28 WIB
Reporter : Radar Seluma
Editor : Radar Seluma

Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id - Assalamualaikum Warahmatullahi Wa barakatuh

Jama'ah sidang Jum'at yang dirahmati oleh Allah SWT Marilah kita bersama sama Meningkatkan Iman dan Taqwa kita kepada Allah SWT dengan cara meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT dan menyambungkan apa apa yg telah diperintahkan serta menjauhkan diri kita dari segala bentuk kemaksiatan kepada Allah SWT. Pada kesempatan yang mulia ini Khotib akan menyampaikan topik Khotbah yang berjudul: "Pentingnya menyambung Silaturahim di bulan Syawal dalam Islam"   Jama'ah Sholat Jum'at yang dimuliakan Allah SWT.   Sesungguhnya Menyambung tali silaturahim merupakan salah satu bentuk kecintaan dan ketaqwaan seorang hamba kepada Allah SWT. Hal tersebut dibuktikan dengan Hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra ia berkata: Rasulullah saw bersabda yang artinya:   “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”   Menyambung tali silaturahmi sama dengan menyambung hubungan dengan Allah SWT sebagaimana disebutkan hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra ia berkata sesungguhnya Rasulullah saw bersabda yang artinya:    “Sesungguhnya Allah SWT menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata: ini adalah kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan. Dia berfirman “Benar, apakah engkau ridha jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuskan orang yang memutuskan engkau?” Ia menjawab: iya berfirman: “Itulah untukmu”   BACA JUGA:Khutbah Idul Fitri 1445 H 2024 M Rindu Tak Bertepi, Ramadhan, Wabah Telah Pergi, Momentum Memperbaiki Diri   Dengan begitu, silaturahmi menjadi ajang mendekatkan diri pada Allah SWT. Hal ini karena Allah SWT memerintahkan hambaNya untuk menjaga keutuhan antar sesamanya. Allah SWT juga menjanjikan pahala bagi siapa saja yang mampu menjaganya dan Dia juga tidak segan memberikan peringatan bagi mereka yang memutus keutuhan tali silaturahmi. Sesungguhnya Dengan bersilaturahmi, seseorang dapat memperluas rezeki orang lain dengan bantuan yang diberikan Allah SWT. pun menjanjikan kemudahan dan pahala bagi siapa saja yang mampu memperpanjang tali silaturahmi dan memudahkan urusan saudaranya.   Janji Allah tersebut tertuang dalam sabda Rasulullah yang diriwayatkan Abu Hurairah yang artinya:   “Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung tali silaturahmi.(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).   BACA JUGA:Wakil Bupati Seluma Drs Gustianto beserta Istri Sholat Idul Fitri Di Alun-alun Tais   Hadirin jama'ah sholat Jum'at Yang berbahagia   Dalam sebuah riwayat yang cukup panjang Dikisahkan, ada seorang yang kaya raya berangkat haji, sebelum berangkat, ia menitipkan uangnya sebesar 10.000 Dinar kepada seseorang yang sudah terbiasa dipercaya untuk menitipkan barang atau uang, setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi amanah menyimpan uangnya tersebut, sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang itu telah wafat, orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya, namun tidak satupun di antara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut.  Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yang disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut? Orang kaya itupun mendatangi seorang 'Alim di Kota Makkah , lalu menceritakan tentang uangnya tersebut. Orang alim itu berkata:   "Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zamzam , panggil lah nama temanmu yang kau titipi uang itu, di bibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, di manakah ia menyimpan uangmu".   Pada akhir malam, orang kaya itupun pergi mendatangi Sumur Zamzam, di bibir sumur ia memanggil nama temannya yang ia titipi uang, hingga 3 kali ia panggil, namun tidak ada jawaban sama sekali, orang kaya itu pun kembali mendatangi orang Alim tersebut, lalu menceritakannya. orang Alim itu kaget dan berkata:   "Innaa Lillahi wa Inna ilaihi Rooji'uun" Jika memang temanmu tidak menjawab, aku takut dia termasuk golongan ahli Neraka."   BACA JUGA:Masjid Babussalam Tais Melaksanakan Sholat Idul Fitri Di Alun-alun Tais Dengan Khatib Ustadz Redho   Jika memang demikian pergilah kamu ke Yaman, di sana ada sebuah sumur yang bernama "Barhut", dikatakan bahwa sumur itu adalah bibir dari Neraka Jahannam, datangilah di sepertiga malam akhir, dan panggil lah nama temanmu itu".   Orang kaya itu pun pergi ke Yaman, lalu mendatangi Sumur Barhut di sepertiga malam akhir. Ia pun memanggil nama temannya yang ia titipi uang:   "Yaa Fulan!" baru sekali panggilan, tiba-tiba terdengar jawaban dari dalam sumur. Orang kaya itu pun merasa prihatin dengan keadaan temannya itu, lalu bertanya: "Di manakah engkau menyimpan uangku?". Dari dalam Sumur terdengar jawaban: "Aku menyimpan uangmu di sini dan di sini, di dalam rumahku, pergilah dan katakan kepada anak-anakku. Kamu akan mendapati uangmu kembali"   Orang kaya itupun bertanya: "Bagaimana bisa engkau tergolong sebagai orang yang ahli Neraka?" Bukankah kau adalah orang yang baik dan memiliki sifat amanah?"   Orang itupun bercerita: "Sesungguhnya aku mempunyai seorang saudari perempuan yang faqir, lama kami tidak saling tegur sapa, sampai aku meninggal. Inilah yang menyebabkan aku tergolong sebagai ahli Neraka. Jika kau mau menolongku, datangi lah saudariku tersebut, dan mintakan maaf kepadanya, dan ceritakan padanya, bagaimana keadaanku sekarang ini yang merasakan siksaan, karena putus tali silaturrahim dengannya".   BACA JUGA:Bukti Bahwa Al-Quran Memang Dari Allah SWT, Bukan Karangan Muhamad.   Orang kaya itupun segera pergi ke rumah ahli waris temannya itu, lalu menceritakan dimana ayahnya meletakkan harta titipannya, dan ternyata memang benar, uang tersebut masih utuh. Setelah itu, ia bertanya kepada anak-anak temannya itu, di manakah rumah bibi mereka? Setelah tahu alamatnya, iapun segera pergi ke rumah saudari perempuan temennya tersebut. Setelah bertemu, ia pun menceritakan apa yang di alami saudaranya di alam kubur. Mendengar cerita orang kaya itu, perempuan itupun menangis dan memaafkan saudaranya, lalu ia memohon ampun dan mulai menyambung tali silaturrahim dengan anak-anak saudaranya.   Masyiral muslimin jama'ah sholat Jum'at yang berbahagia.    Sungguh Betapa menakutkan ancaman dari Allah SWT bagi kita yang masih berani tidak bertegur sapa dengan saudara kandungnya lebih dari tiga hari Dan pada hari berikutnya Malaikat maut mendatanginya, Na'udzubillahi min dzalik. Bulan ini, sangat identik dengan bulan silaturahim, Satu kesempatan emas untuk menyambung kan tali silaturahim yg masih terputus sebelumnya, dengan suasana hati gembira masing masing diantara saudara saudari kita akan mudah memaafkan. Jangan membela egoisme , Jangan merasa rendah diri, jangan merasa tidak pantas, jangan sungkan sungkan , bersegara lah sambungkan tali silaturahim yang masih terputus demi kebahagiaan Negeri akhirat kita, demi ridho Allah SWT demi rahmat dan ampunan Allah SWT. Buang rasa angkuh ,rasa tidak bersalah, rasa lebih kaya, lebih kuat lebih dihormati, rasa lebih baik dari saudaranya karna rasa rasa tersebut adalah racun yang sangat merugikan bagi diri kita sendiri.   Dari kisah tersebut di atas dapat kita simpulkan berapa penting nya untuk menyambung tali silaturahmi antara saudara sendiri atau sesama Muslim dengan menyambung tali Silahturahim dapat menyelamatkan kita dari Api Neraka dan memanjangkan umur dan mendatang rezeki yang tidak kita sangka-sangka.  Demikianlah semoga bermanfaat Aamiin Allahumma Aamiin.  Wasalam mualaikum warahmatullahi wa barakatuh. (djl).
Tags : #silaturahim #khutbah jum'at #kajian islam #bulan syawal
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Terkini