Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id -Setelah seharian penuh kita melaksanakan ibadah puasa dengan menahan haus dan lapar serta segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa salah satunya menjaga syahwat tidak berkumpul dengan istri.
Setidaknya ada 5 adab cara Nabi Muhammad Rasulullah SAW dalam berbuka puasa tentunya di Sunnahkan untuk kita umatnya mengikuti Apa saja? BACA JUGA:Ini Lafadz Niat Salat Tarawih Yang Benar, Ayo Perbaiki Niat Karena Segala Sesuatu Tergantung Niat Pertama: Menyegerakan Berbuka Puasa Ketika sudah masuk waktu berbuka maka kita harus menyegerakan untuk berbuka dengan tidak menunda-nunda dengan ditandai dengan tenggelamnya Matahari hal ini tercantum dan disyariatkan beliau dalam hadits riwayat Sahl bin Sa'ad yang berbunyi: لا يَزَالُ النَّاسُ بِغَيْرِ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ Artinya: "Manusia selalu dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Darami, Malik, Baihaqi, Ahmad & Tirmidzi)Kajian Islam. Rasulullah berbuka dengan Kurma -- Kedua: Membaca Basmalah Segala sesuatu yang baik hendaklah di awali dengan membaca Basmalah yaitu Bismillahirrahmanirrahim termasuk juga saat berbuka puasa haruslah di awali dengan menyebut nama Allah SWT Diriwayatkan Umar bin Abi Salamah, ia menuturkan: "Dahulu aku pernah berada di rumah Rasulullah SAW dan tanganku berkeliaran di atas nampan makanan, maka beliau berkata kepadaku, 'Wahai anak! Bacalah basmalah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dengan mengambil yang terdekat darimu." (HR Bukhari & Muslim) BACA JUGA:Hikmah Berpuasa di Bulan Ramadhan Memperbanyak Amal dan Membentuk Kepribadian Muslim yang Bertaqwa Ketiga: Membaca Doa Berbuka Puasa Adapun yang setelah menyegerakan berbuka dan membaca Basmalah lalu berdoa sabdanya dikatakan bahwa doanya orang berpuasa hingga waktu berbukanya adalah doa yang mustajab. Nabi Muhammad Rasulullah SAW menuturkan, "Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak; 1, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, 2, pemimpin yang adil, 3, dan orang yang terdzalimi." (HR Ibnu Majah, Ahmad & Tirmidzi) Adapun Doa yang dipanjatkan Nabi Muhammad Rasulullah ketika berbuka adalah sebagai berikut yang berbunyi: ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّت الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى Artinya: "Dahaga telah pergi, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan, Insya Allah." (HR Abu Dawud & Baihaqi) Selain itu juga Nabi Muhammad Rasulullah SAW juga pernah membaca doa dengan lafadz yang berbunyi: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ Artinya: "Ya Allah, aku berpuasa hanya untuk-Mu dan aku berbuka dengan rezeki-Mu." (HR Abu Dawud & Baihaqi) BACA JUGA:Kemuliaan Ramadhan Sebagai Bulan Turunnya Al-Qur’an, Kitab Suci Menjadi Pedoman Hidup Umat Islam Keempat: Memakan Kurma atau Meminum Air Adapun yang keempat ketika berbuka Nabi Muhammad Rasulullah SAW sebelum mendirikan Sholat Magrib Rasulullah SAW berbuka dengan Kurma dengan hitungan ganjil dan jika tidak ada Kurma Rasulullah SAW berbuka dengan Air putih, Dalam sebuah riwayat Anas bin Malik, ia berkata, "Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa Kurma yang masih basah sebelum sholat (Maghrib). Jika tidak ada, beliau berbuka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, beliau berbuka dengan meminum air." (HR Abu Dawud, Ahmad, Tirmidzi & Hakim) Kelima Mendirikan Sholat Maghrib, Lanjut Menyantap Hidangan Nabi Muhammad Rasulullah SAW ketika habis berbuka tidak langsung menyantap hidangan namun Nabi Muhammad Rasulullah SAW mengerjakan Sholat Magrib terlebih dahulu berdoa kemudian baru Nabi Muhammad Rasulullah memakan makanan utama bersama keluarga
Dalam sebuah riwayat dari Anas bin Malik, Rasul SAW menganjurkan umatnya: "Jika makanan malam telah disediakan, makanlah makanan itu sebelum kamu melaksanakan sholat Maghrib dan janganlah tergesa-gesa dalam menyantapnya." (HR Bukhari, Muslim & Ahmad) Dari Hadits di atas Rasulullah SAW menganjurkan memakan makanan bila mana telah di hidangkan lalu kemudian melaksanakan Sholat Magrib agar tidak ingat makan ketika Sholat akan tetapi lebih baik ingat Sholat ketika makan namun tetap tidak boleh tergesa-gesa. Selain 5 hal tersebut di atas Rasulullah SAW ketika bulan suci Ramadhan Rasulullah SAW meningkatkan amalan sedekah nya. Dan dalam sebuah Hadist Rasulullah SAW dianalogikan kedermawanan nya lebih cepat dari tiupan angin Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadist dari Ibnu Abbas meriwayatkan yang artinya: "Nabi SAW adalah manusia yang paling dermawan. Beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadan di mana pada bulan itu Jibril sering bertemu dengan beliau. Jibril menemui beliau setiap malam Ramadan untuk membacakan Al-Qur'an kepada beliau. Sungguh, Rasulullah adalah manusia yang paling murah hati dengan kebaikan-kebaikan. Kebaikan-kebaikan beliau itu lebih cepat dan lebih banyak daripada angin yang bertiup." (HR Bukhari, Muslim Nasa'i & Ahmad) Sehingga bersedekah di bulan suci Ramadan amat dianjurkan bagi kaum Muslim. Banyak hal bentuk bersedekah tidak semua nya dengan bentuk uang seperti yang sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat kita yaitu memberikan pembukaan atau takjil ke Masjid untuk para Musyafir atau penjaga Masjid atau boleh juga kita langsung kepada tetangga dan kerabat kita, digambarkan bahwa ketika memberikan takjil kepada orang yang berpuasa maka kita akan mendapatkan pahala sama dengan yang berbuka tersebut tanpa mengurangi pahala puasa orang tersebut. Itulah adab Rasulullah SAW ketika berpuasa tentunya kita di Sunnahkan untuk mengikutinya termasuk belajar dari kedermawanan Rasulullah SAW yang patut kita contoh lebih-lebih lagi di Bulan suci Ramadhan ini yang mana pahala Allah SWT lipatgandakan. (djl)