Radar.Seluma,disway,id - Ketindihan saat tidur adalah kondisi di mana seseorang terbangun dari tidur tetapi tidak dapat bergerak atau berbicara. Hal ini terjadi ketika otak belum sepenuhnya berpindah ke mode bangun dari siklus tidur Rapid Eye Movement (REM).
Selama fase REM, otak mematikan sebagian besar gerakan tubuh agar kita tidak melakukan tindakan yang terkait dengan mimpi kita. Namun, ketika seseorang terbangun sebelum siklus REM selesai, otak belum sepenuhnya mengaktifkan sistem motorik tubuh.
Dalam konteks ini, "sering ketindih" berarti bahwa seseorang mengalami kejadian sleep paralysis secara berulang atau secara reguler.
Pada dasarnya, sleep paralysis adalah kondisi di mana seseorang terbangun dari tidur tetapi tidak dapat bergerak atau berbicara.
BACA JUGA:Kuliah Jurusan Ini, Prioritas CPNS 2024! Simak Selengkapnya
Hal ini terjadi ketika otak belum sepenuhnya berpindah ke mode bangun dari siklus tidur Rapid Eye Movement (REM).
Selama fase REM, otak mematikan sebagian besar gerakan tubuh agar kita tidak melakukan tindakan yang terkait dengan mimpi kita. Namun, ketika seseorang terbangun sebelum siklus REM selesai, otak belum sepenuhnya mengaktifkan sistem motorik tubuh.
Ketindihan saat tidur bisa sangat menakutkan karena seseorang merasa terjebak di antara tidur dan sadar.
Mereka mungkin merasakan kekakuan tubuh, kesulitan bernapas, dan mungkin mengalami halusinasi pendengaran atau visual. Sensasi ini bisa sangat mengganggu dan menakutkan.
BACA JUGA: Wabup Seluma Drs Gustianto, Nyoblos Bersama Istri di TPS Sukaraja
BACA JUGA: Dilaporkan ke Bawaslu Usai Komentari 'Dirty Vote', JK Santai
Penyebab sleep paralysis bisa bervariasi, termasuk kurang tidur, gangguan tidur, stres, perubahan jadwal tidur, dan kondisi medis tertentu seperti gangguan tidur narcolepsy.