Israel meyakini telah memberikan waktu yang cukup kepada para agen Hamas yang dituduh berada di dalam rumah sakit untuk menghentikan aktivitas mereka di dalam gedung.
Namun tuduhan Israel ini dibantah pejabat rumah sakit Al-Shifa. Hamas diklaim Israel telah membangun pusat komando penting di bawah rumah sakit tersebut, yang merupakan rumah sakit terbesar di Gaza. IDF mengklaim pihaknya berperang dengan Hamas dan ingin menyelamatkan sandera, bukan melawan warga sipil.
"IDF sedang melakukan operasi darat di Gaza untuk mengalahkan Hamas dan menyelamatkan sandera kami. Israel berperang dengan Hamas, bukan dengan warga sipil di Gaza," bunyi pernyataan yang dikeluarkan Israel.
Laporan terbaru dari dalam RS, ratusan staf dan pasien masih berada di Al-Shifa, serta ribuan orang yang mencari perlindungan dari serangan udara dan darat Israel.
"Petugas medis 'yang telah menjalani pelatihan khusus untuk mempersiapkan diri menghadapi lingkungan yang kompleks dan sensitif ini' termasuk di antara pasukan Israel yang melakukan serangan tersebut," kata IDF.
Dr. Khaled Abu Samra seorang dokter di Al Shifa mengatakan kepada CNN bahwa mereka diberi peringatan 30 menit sebelum operasi Israel di kompleks tersebut dimulai.