"Logikanya kalau ada sianida dalam kadar besar, terus kemudian jadi kecil, itu mungkin masuk di akal. Tapi kalau tidak ada kemudian jadi ada, itu kan tanda tanya. Dari mana?," cetus pria lulusan Kobe University, Jepang, tersebut.
Kadar sianida dalam tubuh Mirna juga disebut sangat kecil untuk bisa mengakibatkan kematian pada manusia. Kadar yang bisa mengakibatkan kematian biasanya antara 150-250 mg.
"Jadi jika 150 ml masuk ke lambung, dan lambung kita penuh air, maka 150 ml/liter, itu 2 jam setelahnya harusnya masih ada di urine, di darah, di hati," jelas dokter Djaja.
Kemudian, Djaja menjelaskan, sianida mampu menyebabkan kematian apabila masuk ke aliran darah, bukan ke lambung. Seperti yang kita ketahui, dari lambung sari makanan akan menuju ke hati untuk didetoksifikasi. Alias penetralan racun. Jadi sianida dinetralkan dengan tiosianat alami dalam tubuh manusia.
"Maka salah satu tanda bahwa dia sudah kemasukan sianida adalah ada tiosianat di dalam hati, darah, dan urine. Bahkan kalau diperiksa di liur juga ada. Nah itu (di jasad Mirna Salihin, Red) tidak ada," jelas dokter Djaja.