Saat calon Presiden (Capres) Anies Baswedan, mempercepat kepulangannya, begitu ia sampai di Bandara Internasional Djuanda, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (29/8).Ia ingin segera naik pesawat ke Jakarta, tetapi langkahnya terhenti beberapa langkah menuju pintu keberangkatan. Pengasuh PP Anwarul Maliki Sukorejo, Pasuruan, Jawa Timur, KH Abdullah Munif, datang menyongsongnya.
“Pak Anies, saya minta waktu bicara,” ujar kyai yang biasa dipanggil Gus Munif ini.
Dia kemudian menyampaikan bahwa ada pesan dari KH Muhammad Thoifur Mawardi, ulama kharismatik dari Purworejo, Jawa Tengah.
Siapa KH Muhammad Thoifur Mawardi, KH. Muhammad Thoifur Mawardi lahir pada tanggal 8 Agustus 1955. Beliau adalah putra dari KH.R. Mawardi, dzurriyyah KH.R. Imam Maghfuro (R. Hasan Benawi) keturunan Joko Umbaran trah Sultan Agung yang di Karesidenan Kedu, terkenal sebagai Tokoh Ulama Islamisasi Bagelen.
Beliau melanglang buana dalam menuntut ilmu di daerah Jawa, seperti di Pondok Sugihan Kajoran, Magelang, Pondok Lasem, Pondok Rembang, dan yang paling masyhur beliau sempat menjadi santri cukup lama di Rushaifah di tempat Imam Ahlussunnah wal Jama’ah Abad 21, Al-Qutb Al-Irsyad wad Da’wah As-Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Al-Maliki Al-Hasani dari tahun 1976 – 1988.
“Ada pesan dari KH Thoifur, agar Pak Anies berpasangan dengan Muhaimin (Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, A. Muhaimin Iskandar),” kata Gus Munif.
“Tolong sampaikan salam pada KH Thoifur, mohon doanya,” balas Anies.
Waktu Anies ibadah haji di Mekkah, beberapa waktu lalu, Anies dan KH Thoifur juga bertemu.