Yang kedua ini yang menjadi pantangan cukup unik yaitu pantang membakar ikan asin dan terasi bila kamu penggemar ikan asin bakar dan terasi bakar maka jangan kamu coba-coba di wilayah suku Dayak Karana hal tersebut juga dilarang dan pantangan oleh suku Dayak
Menurut masyarakat suku Dayak, ikan asin dan terasi itu tidak boleh dibakar karena bisa mengundang hal-hal yang tidak diinginkan datang seperti musibah yang tak terduka
BACA JUGA: Lestarikan Budaya, Jonaidi SP Buka Festival Jaranan Seluma
Ketiga Menghina Patung
Patung bagi suku Dayak merupakan sebuah simbol orang yang sudah meninggal dunia yang bermakna khusus dan hal yang wajib untuk di hormati adapun patung-patung tersebut terdapat di depan rumah adat suku Dayak
Bila mana sampai melanggar, maka pengunjung yang menghina tersebut akan di datangi dan di ganggu oleh makhlus halus dan terus diganggu sampai orang tersebut meminta maaf kepada keluarga pemilik patung tersebut.
Terlepas apa pun itu percaya atau tidak percaya itu merupakan keyakinan masing-masing namun kita tetap harus menghormati menghargai dan mentaati adat istiadat mesing-masing karena Indonesia merupakan kaya akan adat istiadat dan budaya. Seperti pepatah lama cukup bermakna yang tetap kita pegang hingga saat ini "Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung" artinya kita harus pandai- pandai diri untuk menempatkan diri. (djl)