" Ya, saya ada tamu (orang yang menunggu)." jawab penjual daging.
Nabi Musa AS pun ikut bersama penjual daging tersebut pulang ke rumahnya, dan tiba di rumah Nabi Musa AS memperhatikan setiap aktifitas penjual daging tersebut bahkan saat penjual daging tersebut memasak tak luput dari perhatiannya sembari bertanya dalam hati kenapa pemuda penjual daging klak yang akan menjadi teman dan sahabatnya di Surga.
Usai memasak penjual daging tersebut menghampiri seorang perempuan yang sudah tua renta di kamarnya dan langsung menyuapinya orang tua tersebut dengan penuh kasih sayang dan pengabdian, lalu mencuci pakaian-pakaiannya, terus memandikan dan memakaikan pakaian yang bersih dan di angkatnya kembali ke tempat tidur untuk beristirat.
Usai menyaksikan aktifitas pemuda penjual daging tersebut Nabi Musa AS menceritakan maksud dan tujuan kedatangannya menemui penjual daging tersebut adalah kerena mendapatkan petunjuk dari Allah SWT, dan akhirnya Nabi Musa mengetahui siapa yang kelak akan menjadi temannya di surga ternyata seorang laki-laki penjual daging yang sangat berbakti kepada ibunda tercintanya.
Nabi Musa AS yang berada di samping perempuan tua tersebut melihat gerakan bibirnya perempuan tersebut seraya berdoa kepada Allah SWT meskipun terlihat sangat lemak
" Allahummaj 'al ibnii jaliisa Musa fil jannah"
Artinya: " Ya Allah jadikanlah anakku ini teman bagi Musa di dalam surga."
Nabi Musa pun bertanya pada si penjual daging: