Jembatan Jenggalu yang merupakan akses satu-satunya untuk masuk ke Bengkulu Selatan sempat diputus oleh front pertahanan satu. Yaitu dengan diledakan.
Jauh sebelum terjadi agresi Belanda di sana, pada tahun 1565, informasinya awal mula berdirinya Kerajaan Jenggalu, bermula dari Kerajaan Majapahit yang mana pada masa kejayaanya kerajaan Majapahit mengutus orang-orangnya untuk melakukan penjelajahan di seluruh Nusantara, dan selanjutnya mendirikan kerajaan sendiri di suatu daerah tersebut.
"Kalau untuk siapa pendiri Kerajaan Jenggalu kita belum termonitor. Yang jelas informasinya Kerajaan Jenggalu ini awal mulanya merupakan pecahan dari Kerajaan Majapahit. Diperkirakan sekitar abad ke XV, Rangga Janu bersama adik nya yg bernama Rangga Beru datang ke wilayah kerajaan Jenggalu di daerah Bia Paku," kata Wislinizar tokoh masyarakat sekaligus mantan Kades Jenggalu, Kecamatan Sukaraja, Seluma, Bengkulu.
Setelah Rangga Janu dan juga adiknya Rangga Beru menetap di Bia Paku daerah kerajaan Jenggalu.
Selanjutnya Rio Bina yang merupakan adik dari Rangga Beru juga menyusul kakak-kakaknya untuk menetap di Bia Paku. Rio Bina atau Ario yang berbudi pekerti baik, dan memiliki jiwa kepimpinan yang bagus selanjutnya menjadi kepala daerah Bia Paku. Dalam kepemimpinannya sebagai kepala daerah, sifat baiknya membuat Ario mendapatkan gelar Rio Kajang Sebidang.