Dan masih banyak lagi. Biasanya, perekrut juga menanyakan pengalaman kerja sebelumnya. Ini untuk mengetahui karakter dan kinerja kamu. Kamu bisa menjawabnya dengan metode STAR. Apa itu metode STAR untuk wawancara kerja? STAR adalah metode untuk menceritakan pengalaman kerja kamu sebelumnya yang bersifat situasional. Ini terdiri dari Situation, Task, Action, dan Result. Secara ringkasnya begini: Situation: kondisi atau suasana yang kamu hadapi ketika menjalankan tugas atau project. Task: apa tugas kamu dan tanggungjawab kamu dalam project, tugas, atau situasi tersebut. Action: apa saja yang kamu lakukan untuk menghadapi situasi tersebut. Result: hasil dari rencana dan aksi yang sudah kamu lakukan. Kamu juga bisa menyebutkan angka atau data agar hasil kerjamu lebih meyakinkan perekrut. Mungkin nggak semua list pertanyaanmu akan keluar, tapi paling tidak, kamu mempersiapkan sebagiannya dengan sangat baik. Kamu jadi lebih siap untuk menjawab dengan tepat dan jujur. Selain itu, jika kamu ingin dapat mempersiapkan diri menjadi lebih baik, kamu bisa mengikuti kelasnya di Skill Academy dengan klik banner di bawah ini.
4. Lakukan riset
Melakukan riset sebelum interview bisa memberimu gambaran tentang perusahaan dan posisi yang kamu lamar. Kamu bisa melakukan riset melalui website resmi, sosial media, bertanya ke teman, dan siaran pers. Jangan sampai kamu tidak mengetahui apa-apa tentang perusahaan tersebut. Untuk memudahkanmu menjalani interview cobalah mencari tahu beberapa hal berikut: Model bisnis perusahaan tersebut. Pesaing mereka dan pemain utama di pasar. Kabar terbaru mengenai perusahaan. Orang penting di perusahaan (CEO/owner). Budaya, misi, dan nilai perusahaan. Karena, nggak jarang perekrut akan bertanya “kenapa kamu tertarik melamar kerja di perusahaan ini?” Nah, pertanyaan ini tentunya bisa kamu jawab dengan hasil riset. Misalnya, “Karena perusahaan ini memiliki citra dan track record yang baik. Perusahaan ini merupakan yang terdepan di bidang kosmetik dan kecantikan. Selain itu, bekerja di bidang kecantikan sangat sesuai dengan passion saya. Dengan latar belakang pendidikan Farmasi, saya dapat membantu perusahaan untuk menciptakan dan mengembangkan produk kosmetik untuk mencapai kualitas yang semakin baik.” Jangan lupa juga untuk riset tentang posisi yang dilamar. Seperti, deskripsi pekerjaan dan skill yang diperlukan. Agar ketika ada pertanyaan yang berhubungan mengenai posisi tersebut kamu bisa memberikan jawaban dengan baik juga.
5. Kenali diri sendiri
Selain mempelajari tentang perusahaan dan posisi yang kamu lamar, jangan lupa untuk mempelajari diri sendiri. Ketahui apa kelebihan, kekurangan, kemampuan yang kamu punya, pengalaman kerja atau organisasi, pencapaianmu selama ini, cara menghadapi masalah atau tekanan, dan lainnya. Dengan mengenali diri sendiri, tentunya kamu bisa menjelaskan tentang dirimu dengan lebih baik. Karena banyak pertanyaan saat interview yang bertujuan untuk mengenal karakter kandidat. Makanya perekrut sering bertanya “Coba jelaskan apa kekurangan dan kekurangan kamu”, "Bagaimana kamu ketika menghadapi situasi sulit?", dan lain sebagainya. Kalau paham diri sendiri, kamu jadi lebih mudah menjawabnya. Misalnya begini “Kekurangan saya adalah pelupa. Untuk mengatasi itu, saya sering membuat to do list, memasang alarm, dan membuat catatan pribadi agar pekerjaan saya lebih terstruktur dan tidak ada yang terlewat atau terlupakan.”
6. Latihan interview
Agar saat interview kamu nggak gagap dan gugup, ada baiknya latihan dulu. Bisa di depan cermin sambil memperhatikan bahasa tubuh, tatapan mata, dan cara bicara. Bisa juga latihan dengan teman sambil latihan menggunakan aplikasi yang dipakai untuk interview. Jadi temanmu berperan jadi pewawancara dan memberi pertanyaan, dan kamu menjawabnya. Jangan lupa evaluasi atau minta feedback ke teman. Tentang cara menjawab pertanyaan, mimik wajah, suara, intonasi, dan lainnya. Karena hal-hal ini ternyata berpengaruh, lho. Berdasarkan data dari legaljobs.io, 39% kandidat ditolak karena rasa percaya diri yang rendah, kualitas suara yang buruk, dan kurang senyum. Jadi, saat interview usahakan untuk menjawab dengan jelas dan tidak bergumam. Tunjukkan rasa percaya diri, jangan menunduk, dan tunjukkan wajah yang ramah. Jangan jutek, ya, nanti HRD-nya ikutan jutek karena mood-nya jadi buruk. :(
7. Buat kesan pertama yang bagus
Saat pertama kali bertemu dengan perekrut cobalah memberikan kesan yang baik. Perhatikan kerapian pakaian yang kamu kenakan. Di samping itu, pastikan bahasa tubuh yang kamu tunjukkan tidak menimbulkan kesan yang kurang baik seperti, menguap, tidak melakukan kontak mata dengan perekrut, hingga tubuh layu yang menunjukkan kurang bersemangat. Selain berkaitan dengan sopan santun, membuat kesan yang baik juga dapat menunjukkan kepada perekurt bahwa kamu serius menjalani tahapan interview tersebut.
8. Perkenalkan dirimu dengan baik
Tidak lengkap jika kamu bisa memberikan kesan pertama yang bagus, tanpa memperkenalkan diri dengan baik. Nantinya kamu pastinya akan diminta untuk memperkenalkan diri. Nah, disinilah perekrut akan melihat seberapa profesional dirimu. Mulai dari ucapan salam (selamat pagi/siang/sore), gestur tubuh, cara kamu berkomunikasi, hingga penjelasan mengenai dirimu sendiri. Oleh karena itu, latihan memperkenalkan diri sebelum melakukan interview juga merupakan hal yang harus kamu perhatikan. Karena dari sinilah proses interview benar-benar baru akan berjalan. Jangan sampai wawancaramu kacau cuman gara-gara cara memperkenalkan diri yang memalukan.
9. Siapkan pertanyaan untuk perekrut
Biasanya, di akhir interview, perekrut akan bertanya “Kamu ada pertanyaan?” Nah, kalau ditanya seperti ini jangan langsung jawab “Nggak ada”, ya. Ini adalah kesempatan untuk tahu lebih jelas tentang perusahaan. Kalau nggak nanya, bisa menimbulkan kesan kamu kurang tertarik. Selain itu, dengan bertanya juga bisa meningkatkan komunikasi dua arah antara kamu dan perekrut. Jadi kamu nggak terlihat pasif karena hanya menjawab pertanyaan saja. Kamu bisa bertanya tentang step selanjutnya dari proses rekrutmen, tentang tantangan dari posisi yang kamu apply, atau budaya kerja di perusahaan tersebut. Misalnya, “Bagaimana budaya kerja di perusahaan ini?” atau "Kriteria pegawai seperti apa yang menurut Bapak/Ibu akan sukses menjalani posisi ini?"
10. Jangan lupa mengucapkan terima kasih
Selain bersikap ramah selama proses wawancara berjalan, di akhir sesi, jangan lupa untuk mengucapkan terimakasih kepada perekrut untuk kesempatan dan waktunya, ya. Ada tips interview kerja tambahan, nih. Setelah interview, biasanya HRD bilang ke kamu untuk menunggu informasi selanjutnya. "2 minggu lagi dikabarin, ya". Kamu nggak asing, kan dengan kalimat barusan? Tapi seringnya HRD nggak juga memberi kabar alias di-ghosting.
Agar kamu nggak jadi korban ghosting HRD, jangan ragu follow up untuk tanya kabar selanjutnya dari proses interview kemarin. Kalau setelah 2 minggu nggak dikabarin, di-follow up nggak dapat jawaban, move on. Ikhlasin aja yang kemarin sambil apply lowongan kerja yang lain.