Peran Penting Umat Islam dan Kepedulian terhadap Lingkungan
Radarseluma.disway.id - Peran Penting Umat Islam dan Kepedulian terhadap Lingkungan--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Islam adalah agama yang sempurna dan menyeluruh, mengatur segala aspek kehidupan manusia, termasuk bagaimana seorang Muslim seharusnya berinteraksi dengan alam dan lingkungannya. Lingkungan adalah amanah dari Allah SWT yang harus dijaga dan dipelihara. Kepedulian terhadap lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau aktivis lingkungan semata, tetapi merupakan bagian dari ajaran Islam yang wajib ditunaikan oleh seluruh umat Islam.
Sayangnya, kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan belum merata di kalangan umat. Banyak kerusakan alam yang justru disebabkan oleh tangan manusia sendiri, baik karena keserakahan, ketidaktahuan, maupun ketidakpedulian. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk kembali menggali nilai-nilai Islam yang menekankan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan sebagai bagian dari ibadah dan tanggung jawab moral.
BACA JUGA:Jadikan Media Sosial sebagai Sarana Dakwah, Bukan Sebaliknya
Islam sebagai Agama yang Mendorong Kepedulian terhadap Lingkungan
Allah SWT menciptakan bumi dan segala isinya dengan keteraturan dan keseimbangan. Manusia diberi amanah sebagai khalifah untuk memelihara dan menjaga kelestarian ciptaan-Nya. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا
Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya.” (QS. Al-A’raf: 56)
Ayat ini menegaskan larangan keras untuk melakukan kerusakan terhadap bumi yang telah diciptakan dengan sempurna oleh Allah. Kerusakan ini bisa berupa penebangan hutan liar, pencemaran sungai dan udara, eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, hingga pengabaian terhadap sampah dan limbah.
Islam mengajarkan bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah. Bahkan, setiap tindakan kecil yang menunjukkan kasih sayang terhadap makhluk Allah, seperti memberi air pada binatang, dihitung sebagai pahala.
Rasulullah SAW bersabda:
فِي كُلِّ ذِي كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ
Artinya: “Pada setiap makhluk yang memiliki hati yang basah (makhluk hidup), terdapat pahala (jika berbuat baik kepadanya).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa setiap bentuk kebaikan terhadap makhluk hidup, termasuk tumbuhan dan hewan, adalah bentuk ketaatan yang diberi ganjaran oleh Allah SWT.
BACA JUGA:Mengajarkan Nilai-Nilai Islam kepada Anak: Fondasi Kehidupan Dunia dan Akhirat
Manusia sebagai Khalifah di Bumi
Salah satu konsep penting dalam Islam adalah bahwa manusia adalah khalifah (wakil Allah) di muka bumi. Dalam Al-Qur’an disebutkan:
إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً
Artinya: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” (QS. Al-Baqarah: 30)
Menjadi khalifah bukan hanya berarti mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam, tetapi juga bertanggung jawab terhadap kelestarian dan keseimbangannya. Sebagai khalifah, umat Islam memiliki tugas moral dan spiritual untuk tidak berbuat semena-mena terhadap alam.
Sayangnya, dalam praktiknya, banyak manusia yang justru menjadi perusak lingkungan. Mereka membuang sampah sembarangan, menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya tanpa kontrol, dan mengabaikan aturan-aturan konservasi alam. Inilah yang disebut dalam firman Allah:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ
Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia...” (QS. Ar-Rum: 41)
Ayat ini secara jelas menyatakan bahwa manusia adalah penyebab utama kerusakan lingkungan. Maka menjadi kewajiban bagi umat Islam untuk menyadari dan memperbaiki hal ini sebagai bagian dari tanggung jawab keagamaan.
Praktik Kepedulian terhadap Lingkungan dalam Islam
Islam tidak hanya mengajarkan konsep teoretis, tetapi juga memberikan petunjuk praktis dalam menjaga lingkungan. Beberapa bentuk konkret kepedulian terhadap lingkungan dalam perspektif Islam antara lain:
1. Menghindari pemborosan air
Dalam berwudhu, Rasulullah SAW memberi contoh agar tidak berlebihan meskipun menggunakan air yang melimpah.
لَا تُسْرِفْ فِي الْمَاءِ وَلَوْ كُنْتَ عَلَى نَهْرٍ جَارٍ
Artinya: “Janganlah kamu boros dalam menggunakan air, sekalipun kamu berada di sungai yang mengalir.” (HR. Ibnu Majah)
2. Menanam pohon sebagai amal jariyah
Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا قَامَتِ السَّاعَةُ وَفِي يَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيلَةٌ، فَإِنِ اسْتَطَاعَ أَنْ لاَ يَقُومَ حَتَّى يَغْرِسَهَا، فَلْيَغْرِسْهَا
Artinya: “Jika terjadi kiamat sementara di tangan salah satu dari kalian ada bibit tanaman, maka jika ia mampu menanamnya sebelum kiamat terjadi, hendaklah ia menanamnya.” (HR. Ahmad)
3. Mengelola sampah dan tidak membuangnya sembarangan
Rasulullah SAW mengajarkan untuk menjaga kebersihan, sebagaimana sabdanya:
الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ
Artinya: “Kebersihan adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim)
Menjaga kebersihan berarti menjaga lingkungan dari kotoran dan sampah yang merusak ekosistem.
Lingkungan hidup adalah anugerah dari Allah SWT yang harus dijaga dan dilestarikan. Islam menempatkan tanggung jawab terhadap lingkungan sebagai bagian dari ibadah dan amanah sebagai khalifah di bumi. Umat Islam memiliki peran penting untuk menjadi pelopor dalam menjaga kebersihan, kelestarian alam, dan keseimbangan ekosistem.
Kerusakan lingkungan bukan hanya ancaman bagi kehidupan dunia, tetapi juga akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Maka, marilah kita sebagai umat Islam membangun kesadaran kolektif bahwa kepedulian terhadap lingkungan adalah bagian dari iman dan pengabdian kepada Allah SWT.
Menjaga lingkungan bukan sekadar tanggung jawab ekologis, tetapi juga kewajiban spiritual. Setiap langkah kecil seperti menghemat air, menanam pohon, atau membuang sampah pada tempatnya adalah bagian dari ketaatan kepada Allah SWT. Semoga kita termasuk dalam hamba-hamba-Nya yang menjaga bumi ini dengan penuh cinta, kesadaran, dan tanggung jawab. (djl)
Sumber: