Peran Pendidikan dalam Meningkatkan Iman Bagi Umat Muslim

Peran Pendidikan dalam Meningkatkan Iman Bagi Umat Muslim

Radarseluma.disway.id - Peran Pendidikan dalam Meningkatkan Iman Bagi Umat Muslim--

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Pendidikan dalam Islam bukanlah sekadar proses transfer ilmu, tetapi merupakan jalan menuju peningkatan iman dan takwa kepada Allah SWT. Pendidikan merupakan pilar penting dalam membentuk kepribadian muslim sejati, yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual. Dalam pandangan Islam, ilmu dan iman adalah dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Ilmu akan menuntun seseorang untuk mengenal Allah lebih dekat, sementara iman akan mengarahkan penggunaan ilmu pada jalan yang diridhai-Nya.

Di era modern yang penuh tantangan ini, pendidikan yang berorientasi pada penguatan iman sangat diperlukan agar umat Muslim tidak mudah tergelincir ke dalam gaya hidup yang jauh dari nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, memahami peran pendidikan dalam meningkatkan iman merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat muslim.

Pendidikan dalam Islam: Pondasi Iman dan Amal

Islam meletakkan pendidikan sebagai fondasi utama dalam membangun manusia. Ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah untuk membaca, yang mengandung makna pentingnya mencari ilmu.

قُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا

Artinya: "Katakanlah: Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (QS. Thaha: 114)

Ayat ini menegaskan bahwa menuntut ilmu adalah suatu keharusan yang tidak mengenal batas usia dan waktu. Dengan ilmu, seseorang akan lebih memahami ajaran Islam secara mendalam, yang pada akhirnya akan meningkatkan iman dan ketakwaannya.

Selain itu, Rasulullah SAW bersabda:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Artinya: "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah)

Hadis ini menunjukkan bahwa Islam mewajibkan pendidikan bagi setiap umatnya, baik laki-laki maupun perempuan. Pendidikan yang dimaksud bukan hanya ilmu duniawi, tetapi juga ilmu agama yang menjadi penuntun dalam kehidupan.

BACA JUGA:Membiasakan Tilawah Al-Qur'an Setiap Hari: Menjadikannya Sebagai Jalan Hidup

Ilmu Sebagai Jalan Menuju Keimanan

Ilmu yang dipelajari dalam bingkai keimanan akan menumbuhkan pemahaman bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah ciptaan Allah dan bukti kekuasaan-Nya. Semakin banyak seseorang belajar, maka semakin kuat pula keyakinannya kepada kebesaran Allah. Dalam Al-Qur’an disebutkan:

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

Artinya: "Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama." (QS. Fatir: 28)

Para ulama adalah orang-orang yang memiliki ilmu, dan karena ilmu itulah mereka memiliki rasa takut kepada Allah. Rasa takut (khauf) ini bukan karena ancaman semata, tetapi karena kesadaran tinggi akan kebesaran dan keagungan Allah SWT. Maka dari itu, pendidikan yang benar akan melahirkan pribadi muslim yang berilmu dan beriman.

Pendidikan Islam dan Pembentukan Karakter Mukmin

Pendidikan dalam Islam tidak hanya mencakup aspek kognitif (pengetahuan), tetapi juga aspek afektif (sikap) dan psikomotorik (perilaku). Proses pendidikan yang ideal adalah yang mampu menginternalisasi nilai-nilai Islam dalam diri peserta didik. Dengan demikian, iman tidak hanya menjadi teori, tetapi menjadi dasar dalam setiap ucapan dan perbuatan.

Rasulullah SAW bersabda:

مَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ حَافِظٌ لَهُ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَمَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ وَهُوَ يَتَعَاهَدُهُ وَهُوَ عَلَيْهِ شَدِيدٌ، فَلَهُ أَجْرَانِ

Artinya: "Perumpamaan orang yang membaca Al-Qur’an dan ia hafal, maka dia bersama para malaikat yang mulia dan taat. Dan perumpamaan orang yang membaca Al-Qur’an dengan susah payah, maka ia mendapatkan dua pahala." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini mengajarkan bahwa pendidikan berbasis Al-Qur’an sangat mulia, bahkan perjuangan dalam mempelajarinya pun bernilai pahala ganda. Pendidikan iman harus mengajak umat untuk mencintai Al-Qur’an, mengamalkan isinya, dan menjadikannya pedoman hidup.

Peran Lembaga Pendidikan dalam Meningkatkan Iman

Sekolah, pesantren, madrasah, dan perguruan tinggi Islam memegang peran besar dalam menanamkan nilai-nilai iman. Kurikulum yang integratif antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman harus dikembangkan agar tidak terjadi dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum.

Pendidikan yang berlandaskan pada akidah Islam harus menyentuh hati para peserta didik dan membentuk karakter mukmin sejati. Guru dan pendidik berperan sebagai murabbi (pembimbing ruhani) yang menanamkan adab, etika, dan akhlak mulia. Hal ini sejalan dengan firman Allah:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

Artinya: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." (QS. Al-Mujadilah: 11)

Ayat ini menjadi motivasi bahwa dengan pendidikan yang benar, seseorang akan diangkat derajatnya oleh Allah, baik di dunia maupun di akhirat.

BACA JUGA:Menjadi Muslim yang Lebih Baik Pasca Zulhijjah

Pendidikan dalam Keluarga: Madrasah Pertama

Selain lembaga formal, keluarga adalah institusi pendidikan pertama dan utama. Pendidikan iman harus dimulai sejak dini dari rumah, dengan orang tua sebagai teladan dalam beriman, beribadah, dan berakhlak. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang religius dan penuh kasih sayang akan lebih mudah menyerap nilai-nilai Islam.

Rasulullah SAW bersabda:

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

Artinya: "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menjelaskan betapa besar pengaruh pendidikan orang tua terhadap iman anak-anak. Maka keluarga muslim harus memperkuat peranannya sebagai pusat pendidikan iman yang pertama.

Dari penjelasan di atas maka dapatlah kita simpulkan bahwa pendidikan dalam Islam bukanlah sekadar aktivitas intelektual, melainkan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat keimanan. Pendidikan yang dibangun atas dasar iman akan melahirkan generasi yang cerdas, berakhlak, dan bertanggung jawab. Al-Qur’an dan Hadis memberikan banyak penekanan bahwa ilmu dan iman adalah dua hal yang harus berjalan seiring.

Mulai dari keluarga sebagai madrasah pertama, hingga lembaga pendidikan formal, semuanya memiliki tanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai tauhid, akhlak mulia, serta kecintaan kepada ilmu dan amal. Pendidikan yang benar akan mencetak umat yang tangguh menghadapi tantangan zaman, dan istiqamah di atas jalan kebenaran.

Sudah saatnya umat Islam kembali menjadikan pendidikan sebagai jembatan utama untuk memperkuat iman dan menyelamatkan generasi dari krisis moral dan spiritual. Pendidikan yang terintegrasi antara ilmu dunia dan akhirat, antara akal dan hati, adalah kunci kebangkitan peradaban Islam yang mulia.

Semoga kita semua senantiasa diberi taufik dan hidayah oleh Allah untuk terus belajar, meningkatkan iman, dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat kepada sesama.

اللَّهُمَّ زِدْنَا عِلْمًا وَرْزُقْنَا فَهْمًا وَاجْعَلْنَا مِنَ الْعَالِمِينَ الْعَامِلِينَ

Artinya: "Ya Allah, tambahkanlah ilmu kepada kami, anugerahkanlah pemahaman kepada kami, dan jadikanlah kami termasuk orang-orang berilmu yang mengamalkannya."

Demikianlah penjelasan yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat buat kita semua. (djl) 

Sumber:

Berita Terkait