Sukses Berkarya Sebelum 30, Tiga Kartini Muda Ini Bangun Brand Fesyen Lokal yang Berdayakan Perempuan

Sukses Berkarya Sebelum 30, Tiga Kartini Muda Ini Bangun Brand Fesyen Lokal yang Berdayakan Perempuan

Bangun Brand Fesyen Lokal yang Berdayakan Perempuan --

“ Salah satu tim kami, yaitu tim khusus detail payet dibantu oleh ibu-ibu di sekitar lingkungan kami. Jam kerja mereka kami atur sampai sekitar pukul 4 sore, sehingga setelahnya mereka tetap bisa pulang, mengurus anak-anak, dan menjalani peran sebagai ibu di rumah. Dengan pendekatan ini, kami tidak hanya fokus pada kualitas produk, tapi pada dampak sosial juga dari bisnis yang kami bangun. Konsep ini diusung karena bagi kami, Luxxe Studio bukan hanya brand fesyen, tapi juga wadah untuk memulai dan komunitas, khususnya para perempuan,” jelas Sabila .

 

BACA JUGA:Spesifikasi Mitsubishi Xpander Dua Jenis Transmisi Manual dan Otomatis Mobil ini Desain Canggih dan Populer di

Bagi mereka, sosok Kartini di era modern ini adalah para wanita hebat yang memiliki kapasitas besar untuk membawa perubahan positif di masyarakat. Perempuan pun disebutnya harus berani bermimpi, mengambil risiko, dan berinovasi. Oleh karena itu para anak muda, khususnya perempuan, yang ingin merintis bisnis di industri fesyen bisa mengikuti tiga resep berikut. Resep pertama , jangan takut gagal, eksekusi adalah kunci utama semua ide bisnis.

 

"Coba aja dulu, apa pun idenya, yang penting langsung tes ke pasar. Dari situ kita bisa tahu mana yang berfungsi , mana yang perlu diperbaiki. Jangan menunggu sempurna dulu baru mulai, karena justru proses jatuh bangun itu yang bikin kita berkembang," ungkap Sabila .

 

BACA JUGA:Warga Desa Simpang Pagar Jalan, Infonya di rusak mobil angkut Sawit PT MPA

Resep kedua , adalah identitas merek yang kuat. Ia mengatakan setiap merek harus tahu dan memahami pesan yang disampaikan sekaligus disampaikan target pasarnya. Jika resep kedua ini sudah di tangan, sementara resep ketiga sekaligus yang terakhir adalah konsisten dan transparan. Di tengah situasi dunia yang terus berubah, Sabila mengatakan bahwa adaptasi adalah kunci untuk bisa bertahan di industri fesyen Indonesia.

 

“Dunia terus berubah; tren, cara belanja, bahkan cara berkomunikasi dengan pelanggan juga berubah. Jadi penting banget buat kita tetap adaptif, mau belajar hal baru, dan jangan cepat puas. Nikmati setiap proses, dan terus ambil pelajaran yang datang lewat setiap langkah yang kita jalani,” tutupnya.

Sumber: