Butuh Campur Tangan Pemerintah, Harga Gabah Petani Dibeli di Bawah HPP, Petani Mengaluh
Gabah petani dibeli di bawah HPP--
BACA JUGA:Kisah Nyata: Saat Cinta Membawa Luka, Langkah Pertama Jadi PSK.
Rendahnya harga gabah ini menimbulkan kekhawatiran akan penurunan minat petani untuk melanjutkan usaha pertanian. Jika kondisi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin banyak petani yang akan beralih profesi atau membiarkan lahan mereka tidak tergarap.
Seftian dan petani lainnya berharap agar Pemerintah Kabupaten Seluma, khususnya Dinas Pertanian Kabupaten. Dapat segera melakukan langkah konkret untuk menangani permasalahan tersebut. Mereka meminta agar pemerintah turun langsung ke lapangan untuk mengevaluasi penyebab tengkulak enggan membeli gabah sesuai dengan HPP yang telah ditetapkan.
"Harapan kami, ya harga gabah sesuai dengan HPP. Jadi tolong Dinas Pertanian cek ke lapangan. Kenapa tengkulak ini tidak membeli gabah sesuai ketentuan HPP," harapnya.
Selain meminta pengawasan, para petani juga berharap adanya solusi jangka panjang dari pemerintah. Seperti pembentukan koperasi petani atau penyediaan tempat penampungan hasil panen milik pemerintah daerah yang dapat membeli gabah dengan harga yang layak. Dengan demikian, petani tidak lagi tergantung pada tengkulak yang cenderung menentukan harga sepihak.
Dinas Pertanian Kabupaten Seluma sendiri hingga saat ini belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan para petani tersebut. Namun sejumlah pihak mendesak agar pemerintah daerah segera mengadakan forum dialog bersama petani, tengkulak. Serta perwakilan pemerintah pusat untuk mencari jalan keluar yang adil bagi semua pihak.
BACA JUGA:Ramalan Bintang 13 April 2025, Pengaruhi Keputusan dan Emosi Anda Hari Ini
Situasi ini menjadi potret nyata bagaimana rantai distribusi hasil pertanian di tingkat bawah masih menyisakan banyak persoalan yang membutuhkan perhatian serius dari seluruh elemen, terutama pemerintah. Jika dibiarkan, bukan hanya petani yang dirugikan. Namun ketahanan pangan daerah pun bisa terancam.(ctr)
Sumber: