Rencana Pembukaan Tambang Emas Seluma Terus Ditolak, Ingatkan Risiko Fatal bagi Sungai

 Rencana Pembukaan Tambang Emas Seluma Terus Ditolak, Ingatkan Risiko Fatal bagi Sungai

Ketua Anak Ulu Alas--

 

Seluma, Radarseluma.Disway.id – Kekhawatiran masyarakat terhadap rencana pembukaan tambang emas di kawasan Hutan Bukit Sanggul kembali mencuat. Warga di Kecamatan Semidang Alas menilai rencana eksploitasi oleh PT Energi Swadinamika Muda berpotensi mengancam kelestarian lingkungan dan sumber air yang menjadi penopang utama kehidupan mereka.

BACA JUGA: Wabup Seluma Buka Tahapan Seleksi Wawancara JPT Pratama Sekda Seluma

 

Gerakan Anak Ulu Alas, salah satu kelompok yang aktif menyuarakan aspirasi masyarakat, menegaskan bahwa suara penolakan terus meluas. Ketua Gerakan Anak Ulu Alas, Muklas Adi Putra, mengatakan bahwa sebagian besar warga kini mulai menyadari dampak serius yang mungkin timbul jika kawasan tersebut dibuka untuk pertambangan.

“Yang jelas, kami sudah pasti menolak. Dalam waktu dekat ini kami akan edukasi dulu masyarakat, sambil menyiapkan gerakan untuk menampung massa apabila memang nanti diperlukan untuk aksi,” ujar Muklas, Kamis (13/11).

Berdasarkan pemetaan awal kelompok tersebut, sekitar 85 persen warga telah menyampaikan penolakannya. Sementara sisanya belum sepenuhnya memahami informasi terkait rencana tambang akibat terbatasnya akses, terutama bagi kelompok usia lanjut.

Muklas menjelaskan bahwa keberadaan emas di kawasan hutan tersebut sebenarnya telah diketahui masyarakat sejak lama. Namun, warga secara turun-temurun memilih tidak mengeksploitasinya karena mempertimbangkan risiko kerusakan lingkungan.

“Sejak dulu orang tua kami tahu di situ ada emas. Tapi karena akibatnya nanti bisa fatal, masyarakat sudah menolak sejak lama,” tegasnya.

BACA JUGA:Kurikulum “Outcome Based Education” Jadi Resep SEVIMA Cetak Sarjana Anti Nganggur

Ia menambahkan, ancaman yang paling mengkhawatirkan adalah potensi pencemaran sungai yang menjadi sumber penghidupan mayoritas warga Semidang Alas. Hampir seluruh aktivitas—mulai dari pertanian, perkebunan, hingga konsumsi—bergantung pada aliran sungai tersebut.

“Untuk di Kecamatan Semidang Alas, saya pastikan 90 persen masyarakat akan terdampak. Mereka hidup dari sungai — mulai dari kebun, sawah, hingga aktivitas pertanian lainnya,” jelasnya.

BACA JUGA:Masih Ada Blankspot, Kominfo Seluma Gandeng Provider Dirikan BTS di Sepanjang Jalan Nasional

Gerakan Anak Ulu Alas mendesak pemerintah daerah untuk melakukan kajian ulang secara menyeluruh sebelum mengambil keputusan terkait izin tambang. Mereka berharap suara masyarakat menjadi perhatian utama dalam menentukan masa depan kawasan Hutan Bukit Sanggul yang selama ini menjadi benteng ekologis wilayah tersebut.(adt)

Sumber:

Berita Terkait