Kisruh Internal PPP Bengkulu, Laporan ke Polda dan Kekosongan Ketua DPRD Seluma

 

 

SELUMA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Bengkulu tengah menghadapi gejolak internal yang serius. Sejumlah pengurus harian DPW PPP Bengkulu menyatakan mosi tidak percaya terhadap Ketua DPW Erwin Octavian dan Sekretaris DPW Riki Supriadi. Mosi ini diajukan karena kepemimpinan keduanya dinilai otoriter dan tidak transparan dalam pengelolaan keuangan partai. 

 

Beberapa saat lalu, Korwil PPP Seluma, Nizon Laili, mengungkapkan bahwa sebagian besar pengurus harian dan dewan majelis DPW PPP Provinsi Bengkulu menginginkan keduanya segera dicopot dari jabatannya. 

 

Situasi semakin memanas ketika pengurus DPW PPP Bengkulu melaporkan Ketua dan Sekretaris DPW ke Polda Bengkulu atas dugaan penggelapan dana bantuan partai politik (parpol) yang bersumber dari hibah Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dalam kurun waktu 2021 hingga 2024. Kuasa hukum para pelapor, Sasriponi Bahrin, menyatakan bahwa laporan ini dilayangkan atas dasar dugaan ketidakterbukaan dalam pengelolaan anggaran dana hibah yang seharusnya digunakan untuk kepentingan partai. Indikasi jumlah dana yang diduga diselewengkan mencapai sekitar Rp600 juta.

 

 

Kisruh internal ini berdampak langsung pada belum ditetapkannya Ketua DPRD Seluma. Meskipun PPP menjadi pemenang pemilu di Kabupaten Seluma, hingga kini jabatan Ketua DPRD masih kosong. Hal ini disebabkan oleh belum adanya surat rekomendasi dari DPW PPP Bengkulu kepada DPP PPP, meskipun DPC PPP Seluma telah mengusulkan nama-nama calon. 

 

Sebelumnya, Ketua DPC PPP Seluma, Ansori, menyatakan bahwa proses seleksi dan pembahasan telah rampung di tingkat DPC, DPW, hingga DPP, menandakan keputusan sudah final. Namun, hingga kini belum ada pengumuman resmi mengenai siapa yang akan menduduki kursi Ketua DPRD Seluma.

 

BACA JUGA:Pemeriksaan Berkas CPPPK Masih Berlanjut, Semakin Banyak Ditemukan Honorer Siluman

Sumber: