Bulan Persiapan Haji: Makna dan Nilai-Nilai Universal

Radarseluma.disway.id - Bulan Persiapan Haji: Makna dan Nilai-Nilai Universal--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Bulan-bulan haji merupakan masa yang penuh berkah dan pengingat akan salah satu rukun Islam yang agung, yakni ibadah haji. Sebagaimana yang kita ketahui, Allah SWT telah menetapkan bulan-bulan tertentu sebagai waktu pelaksanaan dan persiapan haji, yaitu dimulai sejak bulan Syawwal, Dzulqa’dah, dan sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Ini bukan hanya sekadar penanda waktu, melainkan juga pengantar bagi umat Islam untuk mempersiapkan diri secara spiritual, fisik, dan sosial menuju puncak ibadah yang penuh nilai-nilai universal.
Dalam artikel ini, kita akan membahas makna bulan persiapan haji serta nilai-nilai universal yang terkandung di dalamnya. Tidak hanya untuk mereka yang akan berhaji, tetapi juga bagi seluruh umat Islam di mana pun berada.
Makna Bulan Persiapan Haji dalam Syariat Islam
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 197 yang mana berbunyi:
ٱلْحَجُّ أَشْهُرٌۭ مَّعْلُومَـٰتٌۭ ۚ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ ٱلْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِى ٱلْحَجِّ ۗ
Artinya: “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi. Maka barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats (kata-kata kotor), berbuat fasik, dan bertengkar dalam masa mengerjakan haji.”(QS. Al-Baqarah: 197)
Ayat ini menunjukkan bahwa ibadah haji bukan hanya sekadar ritual fisik, tetapi juga mengandung unsur penyucian diri dan akhlak, yang harus dimulai sejak masa persiapan. Para ulama menafsirkan bahwa bulan-bulan ini—Syawwal, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah—adalah masa yang disyariatkan untuk berniat, memulai ihram, dan menata hati menuju Baitullah.
BACA JUGA:Hikmah dari Diam: Menghindari Perkataan Sia-sia di Bulan Dzulqa’dah
Nilai-Nilai Universal dalam Ibadah Haji dan Bulan Persiapannya
1. Kesatuan dan Persaudaraan Umat Islam
Dalam pelaksanaan ibadah haji, umat Islam dari seluruh dunia berkumpul tanpa memandang ras, warna kulit, bahasa, ataupun status sosial. Ini adalah manifestasi dari nilai persatuan dan ukhuwah Islamiyah.
Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang di riwayatkan oleh Hadits Ahmad yang mana berbunyi:
إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ، وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ، كُلُّكُمْ لِآدَمَ، وَآدَمُ مِنْ تُرَابٍ، أَكْرَمُكُمْ عِنْدَ اللهِ أَتْقَاكُمْ
Artinya: “Sesungguhnya Tuhan kalian satu, dan ayah kalian satu. Kalian semua berasal dari Adam, dan Adam diciptakan dari tanah. Yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa.”(HR. Ahmad, Hasan)
Sumber: