Angka-angka Trump yang Dipertanyakan dan Perang Dagang yang Akan Datang Pernyataan Media

Angka-angka Trump yang Dipertanyakan dan Perang Dagang yang Akan Datang  Pernyataan Media

--

 

Kamis, Radarseluma.Disway.id - Hari pembebasan yang disebut-sebut telah tiba dan Trump mengumumkan tarif timbal baliknya ke seluruh dunia, mengawali era baru perang dagang global.

 Center for Market Education (CME) ingin terlebih dahulu menarik perhatian pada tabel yang disajikan oleh Presiden Trump, yang membandingkan tarif baru tersebut dengan apa yang ditunjukkan oleh pemerintah AS sebagai tingkat perlindungan yang dipraktikkan oleh negara-negara lain terhadap Amerika Serikat (AS); menurut pemerintah Amerika, angka-angka ini mencakup hambatan perdagangan dan manipulasi mata uang.

 

BACA JUGA:Amaran Biotech Memenangkan Penghargaan

BACA JUGA:Ribuan Pengunjung Masih Padati Pantai Cemara Indah Seluma

Pada pandangan pertama, angka-angka ini tampak sangat tinggi, membuat pembaca berpikir bahwa mungkin AS setidaknya memiliki sebagian alasan dalam mencoba melindungi diri mereka dari apa yang tampak seperti perang dagang yang diperjuangkan oleh seluruh dunia melawan Amerika.

 

 Namun, CME mencoba memahami bagaimana angka-angka itu muncul dan hasilnya mengejutkan. Jika kita melihat tabel Trump dengan mengacu pada beberapa negara Asia terpilih, AS harus berurusan dengan 47% hambatan perdagangan dari Malaysia, 64% dari Indonesia, 67% dari Cina, 46% dari Jepang dan 90% dari Vietnam. Sekali lagi, jika angka-angka ini benar, kita dapat berasumsi bahwa upaya perlindungan akan dapat dibenarkan. Sayangnya, bagaimanapun, angka-angka ini tidak memiliki logika ilmiah dan mereka adalah hasil dari rasio antara defisit perdagangan AS dan impor AS dengan masing-masing negara.

 

Tabel: Rasio antara Defisit Perdagangan AS dan Impor AS dengan negara-negara Asia terpilih.

 

Sumber: Perhitungan CME pada data dari World Population in Review ( https://worldpopulationreview.com/country-rankings/us-trade-deficit-by-country ).

 

Sumber: