VinFast Perkuat Strategi, Kejar Ketertinggalan di Pasar Kendaraan Listrik Filipina

  VinFast Perkuat Strategi, Kejar Ketertinggalan di Pasar Kendaraan Listrik Filipina

Kompleks manufaktur kendaraan listrik VinFast di Hai Phong, Vietnam--

 

MANILA, FILIPINA, Radarseluma.Disway.id - Dengan hampir 19.000 kendaraan listrik terjual pada tahun 2024, FILIPINA ingin mengejar ketertinggalan dalam perlombaan kendaraan listrik Asia Tenggara karena para pelaku ekosistem seperti VinFast berupaya mengatasi rintangan seputar akses pengisian daya, pemeliharaan, dan keterjangkauan.

BACA JUGA:Toyota Agya Mobil Desain Kecil dan Canggih yang Populer di Indonesia, Memikat Para Calon Konsumen

BACA JUGA: Arus Peti Kemas Ekspor Impor Semester 1 2025, Tumbuh Capai 13,64 Persen

 

Pasar kendaraan listrik di kawasan Asia yang sedang berkembang mencapai hampir 400.000 penjualan pada tahun 2024, namun peningkatan tersebut tidak merata di seluruh wilayah.

 

Di Asia Tenggara, Vietnam memimpin dengan hampir 90.000 mobil listrik terjual, yang mewakili 17,6 persen dari pasar mobil negara tersebut.[2] Thailand mengikutinya dengan lebih dari 70.000 kendaraan listrik baru, yang mewakili 13 persen dari seluruh penjualan mobil.[3] Indonesia mencatat 49.200 kendaraan listrik, yang mewakili lebih dari 7 persen dari penjualan nasional.

 

Filipina tertinggal. Kurang dari 19.000 kendaraan listrik terjual pada tahun 2024, yang hanya mencakup sekitar 4 persen dari total pembelian mobil baru.

 

Mampukah Filipina merancang strategi mengejar ketertinggalan dalam persaingan EV di Asia Tenggara? Jawaban singkatnya adalah ya, tetapi Filipina perlu bekerja sama secara erat dengan semua pemangku kepentingan, terutama OEM seperti VinFast, yang menghadirkan ekosistem komprehensif yang dirancang untuk mengatasi kekhawatiran utama calon pembeli EV.

 

Perlombaan Kendaraan Listrik ASEAN

Sumber: