Kisah: Abu Nawas Menghadapi Tiga Teka-Teki Raja

Kisah: Abu Nawas Menghadapi Tiga Teka-Teki Raja

Radarseluma.disway.id - Abu Nawas Menghadapi Tiga Teka-Teki Raja--

Radarseluma.disway.id - Pada suatu hari di kerajaan Baghdad, Raja Harun al-Rashid merasa ingin menguji kecerdasan penasihatnya yang paling cerdik, Abu Nawas. Sang raja terkenal dengan kebijaksanaannya, tetapi ia juga senang menguji orang-orang di sekelilingnya dengan teka-teki yang sulit.

"Abu Nawas," kata Raja Harun al-Rashid, "hari ini aku ingin menguji kecerdasanmu. Jika kau bisa menjawab tiga teka-teki yang kuberikan, aku akan memberimu hadiah yang besar. Namun, jika kau gagal, kau harus menerima hukuman yang setimpal."

Abu Nawas tersenyum percaya diri dan menjawab, "Baiklah, Baginda. Hamba siap menerima tantangan ini."

BACA JUGA:Strategi Abu Nawas dalam Menipu Tanpa Berdosa

Teka-Teki Pertama: Seberapa Banyak Bintang di Langit?

Raja tersenyum licik dan bertanya, "Abu Nawas, dapatkah kau memberitahuku berapa banyak bintang yang ada di langit?"

Abu Nawas berpikir sejenak, lalu mengambil sehelai kain hitam. Ia melemparkannya ke udara dan kain itu jatuh dengan lembut ke lantai. "Baginda," katanya, "bintang di langit sebanyak benang-benang halus dalam kain ini. Jika Baginda ingin menghitungnya, silakan!"

Raja tertawa terbahak-bahak. Ia tahu bahwa mustahil menghitung jumlah bintang di langit, seperti mustahilnya menghitung benang-benang halus dalam kain. "Jawabanmu sangat cerdik, Abu Nawas," kata Raja, "baiklah, aku akan memberimu teka-teki kedua."

BACA JUGA:Bagaimana Abu Nawas Menipu si Penipu..?? Ini Kisahnya

Teka-Teki Kedua: Dimana Tengahnya Dunia?

Raja kemudian bertanya, "Dimana letak tengah dunia ini, Abu Nawas?"

Tanpa ragu, Abu Nawas mengambil tongkatnya, lalu menancapkannya ke tanah di hadapan Raja. "Di sinilah tengah dunia, Baginda," katanya dengan penuh keyakinan.

Raja mengangkat alisnya, "Bagaimana kau bisa begitu yakin?"

Abu Nawas tersenyum dan menjawab, "Karena Baginda bisa mengukur sendiri dari titik ini ke seluruh penjuru bumi, dan jika ada yang tidak setuju, suruh mereka datang ke sini dan membuktikan bahwa aku salah."

Raja kembali tertawa puas. "Jawabanmu sungguh luar biasa, Abu Nawas! Baiklah, ini teka-teki terakhir."

BACA JUGA:Mengapa Abu Nawas Memilih Sapi Dari Pada Sekantong Emas..?

Teka-Teki Ketiga: Berapa Jumlah Rambut di Kepalaku?

Kali ini, raja berpikir bahwa ia pasti bisa menjebak Abu Nawas dengan pertanyaan yang mustahil dijawab. "Abu Nawas, beritahukan aku, berapa jumlah rambut di kepalaku?"

Abu Nawas tersenyum dan dengan santai menjawab, "Baginda, jumlah rambut di kepala Baginda sama banyaknya dengan jumlah rambut di ekor keledai."

Raja terkejut dan tertawa kecil, "Bagaimana kau bisa begitu yakin?"

Abu Nawas membalas, "Jika Baginda tidak percaya, mari kita hitung bersama-sama!"

Raja tahu bahwa itu adalah tugas yang mustahil dilakukan. Ia pun mengakui kecerdikan Abu Nawas dan berkata, "Kau benar-benar orang yang paling cerdik di negeri ini, Abu Nawas. Aku mengaku kalah!"

Sesuai janjinya, Raja Harun al-Rashid memberi hadiah besar kepada Abu Nawas.

BACA JUGA:Abu Nawas Menyamar sebagai Dokter

Hikmah dan Pesan Moral

Dari kisah ini, kita dapat mengambil beberapa pelajaran berharga:

  1. Kecerdikan dapat mengatasi tantangan – Abu Nawas menunjukkan bahwa dengan berpikir cerdas dan kreatif, kita bisa menghadapi bahkan masalah yang tampaknya mustahil.
  2. Kebijaksanaan lebih berharga daripada kekuatan – Alih-alih menentang raja dengan cara yang kasar, Abu Nawas menggunakan kecerdasannya untuk mengatasi tantangan dengan cara yang halus.
  3. Jangan terpancing oleh jebakan orang lain – Sering kali, orang mencoba menjebak kita dengan pertanyaan atau situasi sulit. Dengan ketenangan dan kecerdasan, kita bisa keluar dari situasi tersebut dengan selamat.

Itulah kisah Abu Nawas menghadapi tiga teka-teki Raja. Semoga cerita ini menginspirasi kita untuk selalu berpikir cerdas dan bijak dalam menghadapi setiap tantangan hidup!(djl)

Sumber: