10 Pelajar SMP dan 1 Santriwati Diamankan Satpol PP Seluma, Pesta Tuak Oplos Samcodim

10 Pelajar SMP dan 1 Santriwati Diamankan Satpol PP Seluma, Pesta Tuak Oplos Samcodim

Pelajar yang diamankan--

 

AMPAR GADING, Radarseluma.disway.id - Dalam giat oprasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang dilakukan oleh anggota Satuan Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Seluma, pada Sabtu (1/2) malam. Anggota Satpol-PP Kabupaten Seluma kembali berhasil mengamankan puluhan remaja dan satu Santriwati yang kedapatan sedang pesta Minuman keras (Miras).

 

BACA JUGA: 80 Persen Rumah Warga Muara Pinang BS Dilalap Si Jago Merah, Rugikan Puluhan Juta Pemilik Rumah

BACA JUGA:Daihatsu Xenia Mobil Berikan Sedang Paling Laris Diminati Para Pecinta Mobil MPV

Setidaknya sebanyak 11 remaja yang diketahui masih duduk dibangku SMP dan SMKN 1 Seluma. Serta seorang santriwati Pondok Pesantren Ar-Raudha yang ikut terjaring dalam giat razia penyakit masyarakat yang dilakukan oleh Satpol-PP Kabupaten Seluma. Mereka diamankan saat sedang pesta miras oplosan jenis tua yang dicampur dengan Samcodim di lokasi Balai Adat yang berada di wilayah Ampar Gading.

 

Dikatakan Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum (KKU) Satpol PP Kabupaten Seluma, Herri Juliadi, jika dalam melaksanakan giat razia penyakit masyarakat. Pihaknya menurunkan sebanyak 21 personel. Dalam giat tersebut, mereka mendapatkan sebanyak 11 remaja yang masih duduk di bangku SMP dan SMKN 1 Seluma. Termasuk seorang santriwati Pondok Pesantren Ar-Raudha ikut terjaring dalam razia penyakit masyarakat.

 

"Dalam razia ini kami menurunkan sebanyak 21 personel dan mengamankan 2 remaja SMPN 28 Seluma dan 8 anak SMKN 1 Seluma. Serta 1 santriwati," sampai Herri.

 

Dirinya juga mengatakan, jika pada saat melaksanakan giat razia. Petugas mendapati informasi dari masyarakat, jika di lokasi Balai Adat sedang diadakan pesta minuman keras jenis tuak. Sehingga pihaknya langsung menuju ke lokasi yang dimaksud.

 

Pada saat digerebek petugas, kesebelas remaja tersebut kocar-kacir ke semak-semak belukar yang ada di sekitar Balai Adat. Dengan meninggalkan 8 unit sepeda motornya. Hanya saja, lantaran mengetahui sepeda motor para remaja tersebut akan diangkut oleh petugas. Akhirnya para remaja tersebut keluar dari persembunyiannya.

Sumber: