Implementasi Program Mandatori Biodiesel 40 (B40) di Tahun 2025

Implementasi Program Mandatori Biodiesel 40 (B40) di Tahun 2025

Harga TBS turun--

 

JAKARTA, Radarseluma.Disway.id - Pengaruh program B40 terhadap kinerja CPO dalam negeri dan ekspor. 

Pemerintah telah menetapkan alokasi B40 pada tahun 2025 sebesar 15,6 juta kiloliter (kl) dengan estimasi kebutuhan Crude Palm Oil (CPO) sebanyak kurang lebih 14,9 juta ton. Program ini berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 341.K/EK.01/MEM.E/2024. Peningkatan kebutuhan CPO untuk biodiesel akan mempengaruhi proporsi konsumsi dan ekspor CPO Indonesia. Penambahan CPO untuk B40 sebesar 2 juta ton akan mengambil porsi dari ekspor CPO Indonesia.

 

BACA JUGA:Israel akan Bebaskan 110 Tahanan Palestina, 30 Diantaranya Anak-anak

BACA JUGA:Nabi Muhammad ketika Isra Miraj Allah Perlihatkan Gambaran Indahnya Surga, Berikut Penjelasannya

Ketersediaan bahan baku (CPO) untuk program B40. 

Produksi CPO sebagai bahan baku utama B40 pada tahun 2024 mengalami penurunan. Berdasarkan data dari asosiasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), produksi CPO (tidak memperhitungkan PKO) dari Januari-Oktober 2024 (10M24) tercatat sebesar 39,9 juta ton atau menurun sebesar -4,36% yoy dari 41,8 juta ton pada periode yang sama di tahun 2023.

 

Harga CPO diperkirakan masih akan tinggi akibat efek permintaan yang meningkat. 

Berdasarkan hitungan kami, setiap penurunan stok CPO di Malaysia sebesar -10% (yoy) akan mempengaruhi kenaikan harga CPO sebesar 8-10% yoy. Dengan stagnannya pertumbuhan produksi CPO dan meningkatnya alokasi ke pasar domestik, persediaan minyak nabati dunia akan terkendala. Penurunan volume ekspor Indonesia yang bisa mencapai sebesar 2 juta ton akan secara langsung menurunkan stok CPO di dunia khususnya Malaysia sebagai produsen CPO terbesar.

 

BACA JUGA:Mobil Kijang Innova Reborn Terbaru Segera di Luncurkan di Dealare Resmi Toyota di Tanah Air

BACA JUGA:11 Partai di Seluma Kebagian Banpol Selama Empat Bulan di 2024

Sumber: