Harga Properti Residensial pada Triwulan-IV 2024 Melambat, Hanya Tumbuh 1,39%

Properti--
JAKARTA, Radarseluma.Disway.id - Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia menunjukkan bahwa kenaikan harga Properti residensial melambat pada 4Q24.
Hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada 4Q24 yang hanya tumbuh 1,39% yoy, melambat dibandingkan dibandingkan periode 3Q24 (1,46% yoy).
BACA JUGA:Demo Tolak MBG Datang dari Wamena Papua, Sempat Ricuh, Minta Pendidikan Gratis
BACA JUGA:Mobil Listrik Wuling Binguo EV Harga Murah Ramaikan Pasar Otomotif Indonesia
Secara spasial, pertumbuhan IHPR yang melambat terjadi di 10 dari 18 kota yang disurvei.
Perlambatan pertumbuhan terbesar terjadi di Kota Pontianak yang tumbuh 2,82% yoy (vs 3,34% yoy pada 3Q24) dan Kota Banjarmasin yang tumbuh 1,29% yoy (vs 1,54% yoy pada 3Q24). Wilayah Jabodebek dan Banten menjadi salah satu dari 10 kota yang mengalami kenaikan harga yang melambat di mana pada 4Q24 hanya tumbuh 1,15% yoy (vs 1,32% pada 3Q24).
Penjualan properti residensial mengalami penurunan pada 4Q24.
Penjualan properti residensial mencatat kontraksi pertumbuhan sebesar -15,09% (yoy), melanjutkan kontraksi yang lebih dalam dari triwulan sebelumnya yang sebesar -14% yoy. Kontraksi terdalam terjadi pada penjualan rumah tipe kecil sebesar -23,70% yoy dan rumah tipe menengah sebesar -16,61%. Sementara itu, penjualan rumah tipe besar mengalami penguatan pertumbuhan penjualan menjadi 20,44% yoy (vs 6,83% yoy pada 3Q24).
Tim Ekonomi Bank Mandiri memperkirakan sektor properti akan membaik pada 2025.
BACA JUGA:Kepala Desa dan Perangkat Desa Tidak Boleh Menjadi Pelaksana Proyek Dana Desa, Ini Alasannya!
Sumber: