Laporan Kompleksitas Data NetApp Tahun 2024 Mengungkapkan Keberhasilan atau Kegagalan AI di Tahun Depan
NetApp® (NASDAQ: NTAP), perusahaan infrastruktur data cerdas--
SINGAPURA, Radarseluma.Disway.Id - NetApp® (NASDAQ: NTAP), perusahaan infrastruktur data cerdas, merilis Laporan Kompleksitas Data tahunan keduanya, yang mengkaji bagaimana organisasi global menavigasi meningkatnya kompleksitas dalam mengelola data mereka untuk AI. Laporan tahun ini memberikan pandangan global tentang bagaimana AI akan memengaruhi organisasi pada tahun 2025 dan seterusnya, menawarkan wawasan untuk membantu bisnis memanfaatkan potensi AI sambil menavigasi kompleksitas dan risiko yang menyertai teknologi transformatif ini.
BACA JUGA: FIFGROUP Bagikan 880 Alkitab di Delapan Gereja, Dalam Rangka Natal
BACA JUGA:Hadirnya Gedung P4 LPSK, Wujud Nyata Pemenuhan Hak Saksi Korban Tindak Pidana
"Tahun 2025 akan menjadi tahun yang menentukan bagi AI, karena organisasi beralih dari eksperimen ke peningkatan kemampuan AI mereka," kata Gabie Boko, Chief Marketing Officer, NetApp. "Laporan Kompleksitas Data tahun ini menunjukkan bahwa bisnis melakukan investasi signifikan untuk mendorong inovasi dan efisiensi, tetapi upaya ini hanya akan berhasil jika para eksekutif teknologi global dapat mengatasi tantangan yang semakin besar terkait kompleksitas data, keamanan, dan keberlanjutan. Infrastruktur data cerdas, dengan penyimpanan data terpadu sebagai intinya, akan menjadi kunci untuk membuka potensi AI."
Investasi AI: Akankah AI Menguras Kantong?
Dua pertiga perusahaan di seluruh dunia melaporkan bahwa data mereka telah dioptimalkan sepenuhnya atau sebagian besar untuk AI. Namun, terlepas dari kemajuan ini, tahun 2025 masih akan membutuhkan investasi dalam AI dan manajemen data. Faktanya, 40% eksekutif teknologi global percaya bahwa investasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam AI dan manajemen data akan diperlukan untuk perusahaan mereka pada tahun 2025. Sementara perusahaan telah membuat langkah maju dalam mengoptimalkan data untuk AI, mencapai terobosan di masa depan akan membutuhkan komitmen dan sumber daya yang lebih besar.
Studi ini mengklasifikasikan pasar yang disurvei menjadi negara-negara yang unggul dalam penggunaan AI dan negara-negara yang tertinggal dalam penggunaan AI. Keempat pasar APAC, yaitu India, Jepang, Singapura, dan Australia & Selandia Baru (A/NZ), semuanya masuk dalam kategori unggul, dengan proporsi keseluruhan responden APAC yang mengatakan bahwa data bisnis mereka sepenuhnya atau sebagian besar dioptimalkan untuk AI, yaitu rata-rata 73%, sedikit di atas angka global.
Silo Data: Akankah Data Anda Menghambat Keberhasilan AI?
Sumber: