PETA Adukan Peternakan Luwak di Jabar, Temuan Luwak Luka, Sakit, dan Sekarat
Luwak yang sekarat di dalam kandang--
Jawa Barat, Radarseluma.Disway.id — Organisasi nirlaba untuk hak-hak hewan terbesar di dunia, People For the Ethical Treatment of Animals (PETA), mengirim surat aduan ke Kementerian Perdagangan dan Kementerian Lingkungan Hidup, Surat aduan ini setelah investigasi baru menemukan luwak yang hidup dengan dengan luka terbuka dan berdarah-darah dibiarkan menderita dalam kerangkeng sempit penuh kotoran. luwak-luwak ini ditemukan di peternakan-peternakan kopi luwak di Jawa Barat yang menyuplai berbagai kafe di Nusantara, serta melakukan ekspor ke sejumlah negara di berbagai belahan dunia.
BACA JUGA: Rp13 miliar TPG Triwulan III Sudah di Kasda, Para Guru di Seluma Segera Terima
BACA JUGA: Temukan Chat Pria Lain di HP Istri, Pria Seluma Ini Pulangkan Istri ke Rumah Mertua
Bagian paling memilukan dari investigasi ini adalah ketika penyelidik PETA menemukan luwak dalam kondisi kritis, terbaring lemas dalam kandangnya yang kotor dan hampa. Penyelidik menanyakan luwak tersebut kepada peternak yang menyatakan bahwa ia akan “dibuang.” Penyelidik segera melarikan luwak tersebut ke klinik hewan, tetapi akhirnya ia gagal diselamatkan meski telah diberi perawatan intensif.
Selain individu ini, ada banyak luwak lain dalam kondisi malnutrisi dan kehilangan sebagian besar bulunya, terjangkit parasit, serta menderita luka terbuka yang menyakitkan. Penyelidik juga menemukan luwak yang kehilangan sebagian pengelihatannya. Terlepas dari penderitaan berkepanjangan, luwak-luwak ini masih terus dieksploitasi untuk memenuhi permintaan pasar atas kopi luwak. Beberapa dari mereka tidak berhenti mondar-mandir di dalam kurungannya yang hampa—gejala zoochosis, gangguan psikologis akibat tekanan ekstrem, penderitaan, dan keputusasaan akibat terjebak dalam kurungan.
,
Rekaman kamera tersembunyi juga memperlihatkan peternak memberi makan binturong—yang berstatus “rentan” dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN—dalam kurungan, yang ia miliki dan gunakan secara ilegal untuk memproduksi kopi yang dipasarkan sebagai kopi luwak.
Indonesia adalah produsen kopi luwak terbesar di dunia. Meski sering dipasarkan sebagai hasil dari alam “liar,” banyak peternak mengakui mustahil untuk memproduksi kopi luwak dalam skala industri jika hanya mengandalkan luwak liar.
Sumber: