Inilah 5 Tokoh Pendekar Di Nusantara menghilang Tanpa Jejak. Siapa Saja Yuk Simak
Reporter:
juliirawan|
Editor:
juliirawan|
Rabu 18-09-2024,10:00 WIB
Radar Seluma. Disway.id 5 Tokoh Sakti Mandraguna Nusantara memiliki Moksa pergi tanpa jejak--
Radar Seluma. Disway.id - Negara Republik Indonesia sebelum merdeka masih berbentuk Kerajaan - kerajaan bahkan hampir belahan Nusantara memiliki beberapa Kerajaan besar.
Seperti Kerajaan Majapahit, Kerajaan Kutai, Kerajaan Mataram, Kerajaan Siliwangi, Kerajaan Tarumanegara, dan Kerajaan Samudra Pasai dan banyak Kerajaan lain yang tersebar di belahan Nusantara bahkan hingga saat ini masih ada keturunan Kerajaan tersebut ada yang masih terjaga dengan baik seperti Kesultanan Kraton Yogyakarta dan kraton Surakarta.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Kerajaan-kerajaan tersebut memiliki Raja, Pangeran dan Panglima dan pendekar yang gagah berani dan siap untuk menjaga dan membesarkan Kerajaan nya.
Berikut ini kita akan membahas 5 Pendekar paling sakti mandraguna di Nusantara yang menghilang tanpa jejak.
Pertama: Prabu Siliwangi
Prabu Siliwangi atau Sri Paduka Maha Raja adalah merupakan salah satu Raja Kerajaan Pajajaran yang paling terkenal di Seantero Tatar Pasundan karena sakti mandraguna.
Prabu Siliwangi memiliki pergi dan menghilang Moksa dari Kerajaan Pajajaran (Pasundan Jawa Timur) karena tidak ingin berselisih Agam dengan anak-anak dan cucu nya.
Ketika ajaran Agama Islam masuk ke Tanah Air, Prabu Siliwangi mendapatkan desakan agar meninggalkan Agama terdahulu dan menjadi seorang mualaf.
Prabu Siliwangi memutuskan untuk menyingkir dari kerajaannya dan tidak berkenan masuk Islam. Sebelum mengambil tapa moksa, dia memberikan wejangan kepada para pengikutnya untuk memilih sesuai keinginannya sendiri.
Kedua: Prabu Jayabaya
Prabu Jayabaya dikenal dengan nama Prabu Jayabhaya atau Jayabaya, Prabu Jayabaya adalah Raja Kerajaan salah satu pewaris tahta Prabu Erlangga (Airlangga) yang mendapatkan jatah wilayah di Jenggala (Kediri). Saudaranya, Jayasabha (Jayasaba) adalah pemilik jatah wilayah lainnya yang berpusat di Panjalu (Daha).
Kedua saudara ini terus menerus berperang untuk mendapatkan wilayah dan pada akhirnya Jayabasha kalah dan seluruh Jawa Timur dikuasai oleh Jayabaya dengan pusat di Kediri.
Walaupun menjadi Raja yang terkenal dan berhasil membuat kerajaan yang diperintahnya memasuki zaman keemasan, namun rasa berdosa dan bersalah karena telah membunuh saudaranya sendiri, Jayabasha, terus menghantui Jayabaya.
Kesaktiannya dan keberhasilannya menjadi seorang pinilih (pilihan) menurut agama Hindu, membuatnya tidak pernah meninggal karena dia dapat melalui proses kematian normal dengan cara moksa. Jayabaya menghilang tanpa jejak setelah melakukan tapa moksa di Desa Menang, Kabupaten Kediri
Ketiga: Mahapatih Gajah Mada
Mahapatih Gajah Mada
misterius nya kematian Gajah Mada hingga saat ini masih tetap tidak terpecahkan ada versi yang menyebutkan bahwa Sang Patih melarikan diri setelah perang Bubat karena di tuding menjadi penyebab utama terjadinya perang,
Sebelum tertangkap Gajah Mada melakukan Yoga Samadi dan Moksa hingga jasad nya pun tak pernah ditemukan
Keempat Prabu Brawijaya V
Seperti halnya Prabu Siliwangi, Prabu Brawijaya V adalah Raja ke sekian dari Majapahit yang memutuskan untuk Moksa setelah melarikan diri karena kerajaannya yang telah dihancurleburkan oleh Kerajaan Kediri.
Sebelum moksa, Prabu Brawijaya V yang masih memeluk Agama Buddha lalu kemudian memutuskan untuk memeluk Agama Islam dan dia meminta kepada Sunan Kalijaga yang masih merupakan keturunannya (cucu) untuk membimbing untuk bersyahadat. Setelah menjadi Mualaf, Prabu Brawijaya V melakukan tapa tingkat akhir di Gunung Lawu dan Moksa,
Kelima: Sabdo Paloh Noyo Genggong
Dikisahkan Sabdo Paloh Noyo Genggong merasa kecewa terhadap keputusan Sang Raja Prabu Brawijaya V karena memilih memeluk Agam Islam akibat kekecewaannya itu Sabdo Paloh Cenggong dan memutuskan untuk pergi dan menghilang Moksa tanpa meninggalkan jejak
Menurut banyak pakar, Sabdo Palon Noyo Genggong merupakan nama lain dari Semar atau salah satu dari Punokawan. Walaupun banyak orang yang mengatakan bahwa Punokawan termasuk Semar di dalamnya adalah tokoh fiktif, namun tidak sedikit yang mempercayainya.
Sabdo Palon merupakan tokoh spiritual Prabu Brawijaya V yang kecewa akan keputusan Rajanya yang memutuskan memeluk agama Islam.
Itulah 5 tokoh Sakti Mandraguna Nusantara yang memilih menghilang dan meninggalkan kekuasaan nya tanpa jejak. (djl)
Sumber: