Walau Lambat, Penjualan Ritel Masih Positif di 2Q24
Menko perekonomiam dalam acara Forum Pengusaha Ritel Indonesia--
JAKARTA, Radarseluma.Disway.Id, - Emiten ritel secara umum menunjukkan kinerja positif di 2Q24, terutama emiten lifestyle yang menyasar kelas menengah atas, meski pertumbuhannya cenderung melambat.
Penjualan emiten pakaian MAPI dari segmen ritel dan department store mencatatkan penjualan sebesar Rp8,3 triliun pada 2Q24, tumbuh melambat sebesar 19,8% yoy dari sebelumnya 22,1% yoy pada 2Q23 dan 24,1% yoy pada 1Q24. Sementara penjualan emiten pakaian lainnya yang menyasar segmen kelas menengah bawah, yaitu LPPF dan RALS, meneruskan kontraksi penjualan sebesar masing-masing -26,1% yoy dan -26,6% yoy pada 2Q24.
Penjualan barang kebutuhan sehari-hari mempertahankan pertumbuhan yang resilien di tengah perlambatan konsumsi.
Indomaret mencatatkan penjualan sebesar Rp 28,6 triliun pada 2Q24, tumbuh sebesar 5,5%, melambat dari sebelumnya 5,2% yoy pada 2Q23 dan 7,3% yoy pada 1Q24. Sama halnya dengan Alfamart dan Alfamidi mencatatkan penjualan gabungan sebesar Rp34,9 triliun pada 2Q24, tumbuh sebesar 8,1% yoy (vs 11,1% yoy pada 2Q23; vs 13% yoy pada 1Q24). Pertumbuhan yang resilien ini turut ditopang oleh peningkatan konsumsi perayaan Idul Fitri dan Idul Adha, serta libur sekolah.
Peritel pakaian dan peralatan terkait lifestyle melakukan ekspansi gerai.
MAPI berencana membuka 600 gerai baru dengan 400 di antaranya untuk segmen olahraga dan fesyen. Begitu halnya dengan ERAA yang menargetkan membuka 200 gerai baru untuk segmen digital, active lifestyle, food & nourishment, serta beauty & wellness. Sementara itu, ACES yang telah memiliki 235 gerai di 69 kota, berencana membuka 15 gerai baru yang berfokus pada daerah Indonesia Tengah dan Timur.
Sumber: