Qianjiangyuan, "Hutan Hujan Amazon Tiongkok", Mengembangkan Contoh Inovatif Perlindungan Ekologi

 

Sistem ini memungkinkan pemantauan jangka panjang dan dinamis terhadap seluruh area Qianjiangyuan, ekosistem penting, dan spesies kritis.

 

"Di kawasan hutan dengan medan yang kompleks, satu patroli pesawat nirawak setara dengan beban kerja seorang penjaga hutan selama 10 hari," kata Wang Hao, seorang anggota staf Administrasi Taman Nasional Qianjiangyuan. Sistem inspeksi kendaraan udara nirawak dapat melakukan patroli otomatis di lebih dari 80 persen kawasan taman nasional.

 

BACA JUGA:Distan Seluma Kembali Usulkan 70 Unit Mesin Pompa Air

BACA JUGA:Danrem Pastikan Irigasi Perpompaan Berjalan Maksimal

Selain staf taman dan peneliti ilmiah, penduduk setempat juga tertarik pada konservasi keanekaragaman hayati. Mereka memberikan bantuan dan dukungan kepada peneliti dalam melakukan investigasi lapangan, pengumpulan spesimen, dan perekaman data, dan beberapa dari mereka telah menjadi "ilmuwan petani."

 

Pemerintah setempat juga telah mendirikan tempat-tempat pendidikan alam seperti Museum Sains Taman Nasional Qianjiangyuan dan Museum Astronomi Taman Langit Gelap Kaihua, yang telah menjadi tujuan populer untuk wisata studi di kalangan remaja.

 

Berkat serangkaian praktik inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan keanekaragaman, stabilitas, dan keberlanjutan ekosistem lokal, proyek konservasi dan restorasi ekologi Qianjiangyuan telah dipilih sebagai studi kasus yang sangat baik di Tiongkok pada tahun 2023. Lebih jauh lagi, kawasan ini diakui sebagai salah satu kawasan lindung terbaik di dunia.

 

Pada tahun 2024, Kaihua berupaya menyeimbangkan konservasi dan pembangunan, mempercepat pembangunan zona percontohan untuk konservasi keanekaragaman hayati dan pemanfaatan berkelanjutan. Kaihua bertujuan untuk menjadi basis perintis bagi praktik konsep pembangunan "Perairan jernih dan pegunungan yang rimbun adalah aset yang tak ternilai."

 

Sumber: