12,3 T untuk Beli Jet Tempur Bekas Qatar, Akhirnya Selamat! Kemenhan Sebut Dibatalkan
Pesawat jet tempur milik TNI--
Sebenarnya rencana pembelian ini menimbulkan kontroversi ketika diumumkan tahun lalu. DPR banyak yang menolak rencana tersebut karena menilai jet tempur bekas itu sudah tua.
Akibat rencana pembelian jet bekas ini, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga mendapat kritik keras saat debat calon presiden.
Saat itu, dia menyatakan pembelian tersebut dilakukan karena jet bekas tersebut masih bagus untuk 15 tahun ke depan dan diperlukan sementara menunggu jet baru bisa diproduksi.
BACA JUGA:Ini Kalau Lagi Apes, Parkir di Rumah, Motor Petugas PPK Air Periukan Seluma 'Lengit'
BACA JUGA: Tipidkor Polres Seluma Agendakan Pemanggilan Ketua TAPD, Klarifikasi Dana OPD
Dikutip dari detikOto Mirage 2000-5 memiliki lebar 8,22 m, panjang 15,56 m, dan berat tanpa muatan 6.660 kg. Pesawat tempur ini ditenagai mesin turbofan afterburner, Snecma Atar 9C 58.8 kN, yang memiliki kecepatan hingga mach 2 atau sekitar 2.469 km per jam. Pesawat ini mampu terbang dengan ketinggian mencapai 18.000 m.
Mirage 2000-5 diproduksi oleh perusahaan asal Prancis, Dassault Aviation. Pesawat tempur ini terdiri dari varian 2000-5EDA dengan konfigurasi single-seat, sebanyak 9 unit. Kemudian varian 2000-5DDA two-seat sebanyak 3 unit. Mirage 2000-5 adalah pesawat supersonik bermesin tunggal, sayap delta, multirole, generasi keempat.
Mirage 2000 kali pertama mengudara pada Maret 1978. Sementara varian Mirage 2000-5 yang dimiliki Qatar kemudian dibeli Indonesia, dipesan pada tahun 1994, dikirim pada 1996, dan dioperasikan secara resmi oleh Angkatan Udara Qatar pada 1997.
Sumber: