Nilai Budaya Ngidak Gelamai, Solidaritas dan Gotong Royong!
Warga Karang Cayo Pino Raya Ngidak Gelamai--
BENGKULU SELATAN, Radar Seluma.Disway.Id, - Gelamai merupakan identitas budaya kuliner yang memiliki makna solidaritas serta gotong royong. Terbukti, saat membuat Gelamai harus bersama-sama, dan dilakuan skala besar di atas kuali yang berukuran besar.
BACA JUGA: Kades Diminta Sekda BS, Fasilitasi Program Literasi
"Gelamai sendiri berbahan dasar santan, gula merah, tepung beras ketan dan garam. Semua bahan dicampur menjadi satu di atas kuali besar dengan api yang cukup. Saat pembuatan diperlukan adonan yang tepat agar gelamai matang dengan baik. Yang mana proses penggilingan inilah dikenal dengan "Ngidak Gelamai,"ungkap Wahidi (43) warga Karang Cayo, Pino Raya saat Ngidak gelamai, Kamis (23/11/202).
Ia mengakui ngidak gelamai butuh waktu panjang sebagaimana ngidak gelamai di atas tungku api dan kuali besar secara bergantian. Masakan tersebut tak boleh berhenti diaduk hingga masak. Bila telat diaduk maka gelamai akan gosong.
Gelamai bisanya ditemukan dan disajikan saat lebaran namun ada juga gelamai ditemukan saat akan menggelar persepsi pernikahan.
"Saat memasak gelamai diperlukan tim, karena memasak harus dikidak (aduk) agar hasilnya lebih baik. Sedangkan untuk yang meracik bumbunya harus ada tim sendiri,"gumam Wahidi.
BACA JUGA:Pemkab Seluma Bentuk Tim Pembebasan Lahan PPN
Sumber: