Tangisan dan Rintihan Penghuni Neraka

  Tangisan dan Rintihan Penghuni Neraka

Tangisan para penghuni neraka--

 

وَيَوۡمَ يَعَضُّ ٱلظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيۡهِ يَقُولُ يَٰلَيۡتَنِي ٱتَّخَذۡتُ مَعَ ٱلرَّسُولِ سَبِيلٗا [الفرقان: ٢٧] 

 

Dan (Ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) Aku mengambil jalan bersama-sama Rasul”. [Al-Furqaan/25: 27].

 

 

Dari Abdullah bin Qais Radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

إِنَّ أَهْلَ النَّارِ لَيَبْكُوْنَ حَتَّى لَوْ أُجْرِيَتِْ السُّفُنُ فِى دُمُوْعِهِمْ لَجَرَتْ, وَإِنَّهُمْ لَيَبْكُوْنَ الدَّمَ –يَعْنِي- مَكَانَ الدَّمْعِ.

 

 

“Sesungguhnya penghuni neraka terus menangis, sehingga seandainya kapal-kapal dilabuhkan pada air mata mereka, niscaya ia bisa berlabuh. Dan sesungguhnya meraka menangis darah –maksudnya- di tempat air mata.” HR. Ibnu Majah dan al-Hakim.[1]

 

Teriakan Para Penghuni Neraka.

Apabila para penghuni neraka sudah memasuki neraka dan merasakan siksaan berat, maka mereka meminta tolong dan berteriak barangkali mereka mendapatkan orang yang menolong dan memenuhi permintaan mereka. Maka mereka memanggil para penghuni surga, para penjaga neraka, dan Malik penjaga neraka. Dan mereka berseru kepada Rabb mereka. Maka mereka tidak mendapatkan jawaban kecuali apa yang menambah kerugian mereka. Sampai akhirnya mereka kehilangan harapan, dan terus berteriak dan merintih.

Sumber: