Alasan Najis Liur Anjing dalam Islam. Llau segi Kesehatan?
Pelacur menolong anjing--
Hadits di atas sangat jelas menyatakan bahwa perkakas atau bejana yang disentuh atau dijilat oleh anjing dianggap najis dan kandungan di dalamnya juga menjadi najis sehingga harus dibuang. Lebih lanjut dikatakan bahwa perkakas itu harus dicuci tujuh kali dengan air, yang salah satunya dicampur dengan debu atau tanah.
Mengapa peralatan itu harus dicuci tujuh kali dan apa hikmah di balik pencucian dengan debu atau tanah? Catatan kaki kitab tersebut menjelaskan berdasarkan tinjauan sains modern sebagai berikut:
“Harus jelas bahwa hanya untuk membersihkan sesuatu dari najis (ringan atau sedang), tidak perlu mencucinya sebanyak tujuh kali. Filosofi membersihkan sesuatu selama tujuh kali (pada najis berat) berbeda dengan penyucian sederhana pada najis lainnya. Dokter masa kini mengatakan bahwa di sebagian besar usus anjing, ada kuman dan cacing kecil yang ukurannya kurang lebih 4 mm. Cacing ini keluar dari usus bersamaan dengan kotoran dan menempel pada bulu di sekitar anus. Saat anjing membersihkan tempat ini dengan lidahnya, lidah itu akan kotor dengan organisme ini. Jika seekor anjing menjilati panci atau seseorang mencium anjing itu, seperti yang dilakukan wanita Eropa dan Amerika, kuman ini dipindahkan dari anjing ke panci atau ke mulut wanita itu dan kemudian ke perut. Organisme ini terus bergerak, dan menembus ke dalam sel darah sehingga menyebabkan banyak penyakit mematikan bagi manusia. Karena deteksi kuman ini tidak mungkin dilakukan tanpa tes mikroskopis, syariat (hukum Islam) menyatakan air liur anjing sebagai najis dengan perintah umum, dan apapun yang tercemar air liur anjing harus dibersihkan tujuh kali (yang pada suatu waktu harus dengan tanah) untuk memastikan kesuciannya.” (Ahmad Muhammad Syakir, Ihkamul Ahkam Syarah ‘Umdatul Ahkam, [Kairo, Darul Kutub As-Salafiyah: 1955 M], juz I, halaman 74-75).
Saat ini, organisme yang disebut kuman dalam air liur anjing terbukti banyak sekali. Mulai dari virus rabies hingga mikroorganisme lainnya dapat berasal dari liur anjing. Sedangkan cacing yang dimaksud dalam kutipan di atas adalah cacing pita yang bisa terbawa oleh jilatan anjing dari daerah anusnya ke daerah lain dari tubuhnya seiring kebiasaan anjing menjilati tubuhnya sendiri. Cacing pita ini dapat berpindah dan menyebar ke makhluk hidup lain di sekitar anjing itu, termasuk manusia.
Infeksi cacing pita pada anjing peliharaan maupun anjing liar kerap terjadi. Kejadian terbaru di Kanada menunjukkan bahwa infeksi cacing pita pada koyote atau serigala prairie (jenis anjing) dapat menimbulkan tumor fatal pada manusia. Kejadian tersebut telah menyebar di daerah Alberta sejak 2012 dan ditengarai dibawa oleh anjing ras Eropa yang masuk ke Kanada. Infeksi ini menimbulkan tumor pada hati manusia dan dapat menimbulkan kematian hingga 90%.
Sumber: ustadz yuhansyah nurfauzi