Ternyata Abu Nawas Sang Penggeli Hati Karya Rahimsyah
Saja Sultan dan Abu Nawas--
BACA JUGA:Abu Bakar ash-Shiddiq, Membenarkan Peristiwa Isra Mi’raj
Abu Nawas, banyak orang di Baghdad menganggap dia telah menjadi gila. Sultan pun mengirim utusan kepada Abu Nawas dipangil ke istana untuk menghadap Sultan!" Utusan
Sultan memanggilku? Aku tidak ada keperluan dengannya," jawab Abu Nawas enteng boleh berkata seperti itu pada rajamu, Abu Nawas." Kau jangan banyak bicara cepat ambil kudaku ini dan mandikan supaya bersih dan segar," Abu Nawas sembari menyodorkan sebatang pohon pisang.
Hal itu, utusan Sultan hanya bergeleng-geleng merasa heran. Abu Nawas pun meminta agar utusan lekas pergi bilang saja seperti pesanku tadi kepada rajamu, sembari melemparkan debu ke arah utusan.
Sultan mengumpulkan para menterimengenai Abu Nawas yang hendak kuangkat sebagai hakim?" Abu Nawas yang semakin parah otaknya, sebaiknya tuanku mengangkat orang lain saja," Usul seorang menteri.
Menteri lain mengutarakan pendapat sama, Abu Nawas telah menjadi gila tidak layak untuk menjadi hakim." Tunggu dulu samapi 20 hari. Ayahnya baru saja meninggal Jika tidak sembuh juga, bolehlah mencari orang lain," jawab bijak Sultan. Setelah satu bulan berlalu, Abu Nawas masih berpura-pura gila, ternyata alasan Abu Nawas tidak mau menjadi hakim karena pesan ayahnya.
Sumber: