Mengenal Kemoterapi Untuk Pasien Kanker
--
Kemoterapi adalah jenis pengobatan untuk melawan serangan penyakit kanker. Jenisnya pun beragam yang tergantung pada lokasi dan jenis kanker yang menyerang. Biasanya, pengobatan ini juga akan disesuaikan dengan kondisi tubuh atau masalah kesehatan tertentu. Melalui pengobatan ini, sel kanker yang berbahaya bagi tubuh akan dihancurkan. Cara kerjanya adalah dengan menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker, sehingga perkembangannya bisa dikendalikan. Kemoterapi pada pengidap penyakit kanker berguna untuk meringankan gejala, mengendalikan pertumbuhan sel kanker, pengobatan ini juga bisa membantu menyembuhkan kanker. Caranya adalah dengan menghancurkan semua sel kanker secara sempurna dan mencegah kekambuhan atau kanker berkembang kembali di dalam tubuh.
BACA JUGA:Cegukan Lama? Kenali Gejala Awal Beragam Penyakit
Hal yang perlu diperhatikan adalah sebisa mungkin untuk menghindari hal-hal yang bisa membahayakan diri setelah kemoterapi. Misalnya, hindari menyetir sendiri setelah kemo, karena kondisi tubuh biasanya masih terasa letih dan lelah, sehingga bisa berbahaya. Pastikan juga untuk selalu berkonsultasi dan berhubungan dengan dokter selama kemoterapi. Jangan pernah lelah untuk meminta saran dan membicarakan semua hal seputar penyakit kanker pada dokter. Mengobati penyakit serius seperti kanker tidaklah mudah, maka dari itu, usahakan untuk memiliki akses yang mudah dengan dokter atau tenaga kesehatan, sehingga efek samping dan komplikasi dari penyakit bisa dihindari. Salah satu pembaca Radar Seluma Didway.id Sekaligus pasien CA Colone Ascendence (kanker usus besar) Zulhaidi menceritakan pengalamannya saat kemoterapi. Menurutnya, efek samping yang dirasakan pasien berbeda-beda. Khusus untuk dirinya, ia merasakan sedikit mual, hingga terus-terusan buang air kecil selama proses kemoterapi dilakukan. Setelah berhari-hari kemudian, ia merasakan panas di bagian perut. Serta tubuh merasa lebih dan lemah untuk beraktifitas. "Yang paling terasa lemas, dan panas di bagian perut. Saya baru pertama kali kemoterapi," ungkapnya kepada Radar Seluma.Diway.id
Berikut beberapa pertanyaan paling umum seputar Kemoterapi:
Pengobatan kemoterapi seperti apa? Kemoterapi beredar di aliran darah dan bisa mengobati sel kanker di sebagian besar tubuh. Obat kemoterapi menargetkan dan menghancurkan sel dengan cepat membelah, atau bertumbuh. Terkadang sel normal juga bisa terkena, yang bisa menimbulkan efek samping.
Berapa Biaya Kemoterapi? Untuk sekali kemo, biaya yang dibutuhkan mulai dari Rp 550 ribu sampai Rp 7 juta. Jadi tak heran kalau metode pengobatan ini merupakan salah satu yang paling banyak dipilih. Namun perlu diingat bahwa metode kemoterapi dilakukan secara berkelanjutan, tergantung dari jenis dan tingkat keparahan kanker yang diderita.
Apakah Kemoterapi Ditanggung BPJS? Untungnya, biaya kemoterapi merupakan salah satu pengobatan yang bisa ditanggung oleh BPJS. Dengan memenuhi syarat yang ditentukan, pasien kanker bisa mendapat tanggungan biaya pengobatan kanker, termasuk biaya kemoterapi.
Apakah Kanker Bisa Sembuh Dengan Kometerapi? Kemoterapi memang dinilai efektif untuk mengobati banyak jenis kanker, hanya saja ada efek samping yang muncul setelahnya. Penyebabnya karena jenis obat kemoterapi tidak hanya mematikan sel kanker tetapi merusak sel-sel sehat dalam tubuh, seperti sel darah, sel kulit, dan sel di perut.
Kanker Stadium Berapa Bisa Kemoterapi? Kanker stadium 1 ini bisa dilakukan penyembuhan secara operasi, radioterapi, ataupun kemoterapi. Kemudian untuk kanker stadium II, perbedaannya adalah sel kanker tumbuh lebih besar daripada sebelumnya. Di kanker stadium II ini, sel kanker masih belum menyebar dan masih berada di posisi semula.
Berapa Lama Proses Kemoterapi? Kemoterapi biasanya dilakukan dalam durasi 1 minggu pengobatan dan 4 minggu istirahat. Kemoterapi bisa dijalankan hingga enam bulan. Namun, hal tersebut juga sangat berpengaruh dari respons tubuh terhadap jenis obat-obatan yang dipakai.
Berapa Lama Efek Samping Kemoterapi? Biasanya efek samping kemoterapi hilang dalam waktu cepat. Namun, beberapa efek samping mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun untuk hilang sepenuhnya. Ada juga orang yang mengalami efek samping kemoterapi seumur hidup.
Selain itu, untuk tambahan informasi. Kemoterapi bisa dilakukan sebelum operasi kanker. Hal ini ditujukan agar ukuran kanker mengecil dan sel kanker sudah layu atau terbunuh sehingga memudahkan proses operasi sekaligus meningkatkan keberhasilan operasi. Kemoterapi bisa juga dilakukan setelah operasi kanker. Ini dilakukan untuk berjaga-jaga, jika amasih ada sel kanker yang tertinggal di dalam tubuh pasien dan tidak terdeteksi pada saat pencitraan. (ian)
BACA JUGA:Belum Banyak Orang Tahu, Ternyata Ini Obat Sakit Maag Paling Ampuh..Wajib Dicoba!!!
Sumber: