Tradisi Gunung Api, Mulai Digalakkan Bupati Seluma

 Tradisi Gunung Api, Mulai Digalakkan Bupati Seluma

Salah satu warga di Seluma sedang mempersiapkan batok kelapa yang akan dibakar--

Hanya orang orang tertentu saja yang membuat obor gunung api setiap tahunnya. 

 

Begitu juga dengan nuju likur ramadhan 1444 Hijriah kali ini. Kalau  biasa membuat, maka tahun ini juga akan dibuatnya, akan tetapi bagi masyarakat yang tidak mengetahui makna atau sejarah dan lain sebagainya dari obor, maka kemungkinan hanya sebagi penonton saja walupun gunung api tahun ini diprogramkan oleh Bupati Seluma, Erwin Octavian, SE sebagi salah satu even di Kabupaten Seluma.

 

Terpantu oleh Radar Seluma dari Kelurahan Babatan hingga ke Kelurahan Talang Saling atau Simpang Enam Tais kemarin sore (15/04), hanya beberapa warga saja yang sudah membuat bakal abor gunung api. 

 

BACA JUGA:Sopan dan Ramah, Korban Oknum Guru Cabul Bisa Sampai 19 Anak

 

Untuk Kecamatan Sukaraja, memang yang terbanyak walaupun hanya beberapa desa saja yang sudah membuatnya seperti Jenggalu sekitar 5 warga, Cahaya Negeri, lebih sediit, Niur sekitar 15 orang, kemudian baru ada lagi di pinggir jalan di Desa Lubuk Sahung, setellah itu sampai ke simpang enam nyaris tidak terlihat.

Salah satu warga yang sedang membuat obor gunung api Emrullah (57 th) warga Lubuk Sahung, ketika ditemui mengatakan sengaja membuat karena ada anjuran. "Karena ada anjuran bupati, maka tahun ini kami membuatnya, dan ada informasinya juga akan dilombakan," kata Emrullah.

 

Dulanjutnya, kalau dahulu memang sudah menjadi tradisi nuju likur pakai gunung api ditemani lemang tapai. "Amun dulu gunung api ini kawano lepang tapai, waktu yo pas ngn nuju likur (kalau dulu gunung api ini ditemani lemang tape,red)," katanya kental dengan logat serawai. (mrs)

Sumber: