Derita Petani Karet, Jelang Ramadan Pabrik Pun Tutup
Petani karet menyadap--
NAPAL JUNGUR,radarseluma.disway.id - Kabar tak bersahabat melanda petani dan toke karet menjelang Ramadhan tahun ini. Pemicunya adalah ditutup sementara penerimaan karet dari petani oleh pabrik PTPN Padang Pelawi.
Informasi ini disampaikan pedagang pengumpul atau toke kecil karet Mas Mulyadi warga Desa Napal Jungur Kecamatan Lubuk Sandi. "Kami toke kecil karet resah, sebab pabrik karet PTPN Padang Pelawi tidak menerima karet dari petani atau toke dari luar karet inti PIR. Penutupan sementara terhitung sejak tanggal 17-20 Maret 2023,''sampainya.
BACA JUGA:Sasar Penggemar Golf, Bank Mandiri Kenalkan Kartu Kredit Khusus Pegolf*
Akhirnya para toke kecil terpaksa menjual karet hasil pembelian dari petani ke pabrik di luar provinsi. Pabrik yang masih buka atau menerima hanyalah PT BAM di Kembang Seri. sedang PT BAT sudah tutup sejak akhir tahun lalu. '' Dengan kejadin seperti ini mu tak mau kami harus menambah biaya angkut ke pabrik yang lebih jauh, sementara harga beli dari pabrik tidak berubah," katanya.
Harga karet di tingkat petani sekitar Rp7.500,-/ Kg. "Harga beli karet setelah dikalkulasikan dengan harga dasar karet yang dibeli pabrik ke toke sekitar Rp7.500,- untuk kualitas baik, sedangkan karet kulitas jelek justru tidak diterima pabrik,''jelasnya.
BACA JUGA:Asyik, Warga Bunut Tinggi Terima Masing Masing 900 Ribu. Terbantu Jelang Ramadan
Karet petani belum tentu semuanya berkualitas baik, dengan hal semacam ini akan merugikan toke, jadilah tempat jualnya jauh dan karet jelek tidak bisa diterima pabrik, sementara karet jelak petani tadi sudah dibayar.
Kemudian kondisi ini baru menjelang puasa.
"Baru menjelang puasa saja kondisi sudah seperti ini, apalagi menjelang lebaran nanti. Biasanya pabrik tutup lebih awal dan harga yang turun bebas," tutupnya. (mrs)
Sumber: