Kendalikan Hama Tikus dengan Sanitasi di Sawah

 Kendalikan Hama Tikus dengan Sanitasi di Sawah

Lahan sawah--

 

TALO - Musim taman padi telah tiba. Penyuluhan pertanian arahkan petani melakukan sanitisasi lingkungan sawahnya untuk pengendalian hama dan tikus agar pertumbuhan tanaman lebih bagus. Dikatakan penyuluh Ir. Marzuki, SP dikonfirnasi kemarin (17/11),  pada musim taman awal ini ada sekitar 700 hektar lahan sawah yang sudah siap tanam padi dengan menggunakan bibit padi unggul dari Dinas Pertanian.

‘’Biasa patani sawah rata-rata menggunakan bibit BCA, bibit mapan, bibit apaan serta ciherang dan Aromati. Bibit ini sangat tinggi untuk dikonsumsi masyarakat khususnya para petani padi. Dengan menggunakan bibit BCA dan bibit aromati hasilnya cukup bagus, dan memuaskan, juga tidak lepas dari pengawasan lahan dan tanaman agar hasilnya masimal,’’jelasnya.

Dalam waktu dekat, tanaman padi siap ditaman. Jika 700 hektar ini berhasil, maka Seluma tidak mengalami krisis bahan pangan. Karena lahan tanaman padi di Kabupaten Seluma cukup luas bahkan mencapai jutaan hektar. 

"Saat kami mengarahkan para petani harus menggunakan bibit unggul supaya petani bisa mendapatkan hasil yang baik.

Kendalanya pada saat ini yang meresahkan masyarakat hewan ternak, seperti kambing dan sapi milik warga, yang masih berkeliaran di tanaman milik warga. Sehingga tanaman padi warga yang baru ditanam mengalami kerusakan. Seharusnya pemilik ternak mengkandangkan ternaknya agar tidak merusak taman padi," pinta Marzuki.

Untuk mengendalikan hama, dalam satu hamparan, diusahakan selisih waktu tanam dan panen tidak lebih dari 2 minggu. Hal tersebut untuk membatasi tersedianya pakan padi generatif, sehingga tidak terjadi perkembangbiakan tikus yang terus menerus. Sanitasasi dilakukan selama musim tanam padi, dengan cara membersihkan gulma dan semak-semak pada habitat utama tikus yang meliputi tanggul irigasi, jalan sawah, batas perkampungan, pematang, parit, saluran irigasi, dan lainya.

Petani juga harus melakukan minimalisasi ukuran setidaknya kurang 30 cm agar tidak digunakan sebagai tempat bersarang tikus. Selain itu melakukan gerakan bersama secara serentak pada awal tanam melibatkan seluruh petani gunakan berbagai cara untuk menangkap, membunuh tikus seperti penggalian sarang, pemukulan musuh tanaman.(apr) 

 

Sumber: