Positif DBD, Remaja Padang Pelasan Meninggal

 Positif DBD, Remaja Padang Pelasan Meninggal

Meninggal akibat dbd--

 

PADANG PELASAN - Kasus demam berdarah di Kabupaten Seluma kembali menelan korban jiwa. Kali ini seperti yang dialami seorang siswi yang masih duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Seluma.

Yakni diketahui bernama Meisya Veronika Abelia Putri warga Desa Padang Pelasan, Kecamatan Air Periukan. korban menambah daftar kematian kasus demam berdarah di Kabupaten Seluma. Abel putri dari Gusti Sulastri meninggal setelah sempat dirawat di rumah sakit UMMI Kota Bengkulu. Akibat mengidap penyakit demam berdarah.

Menurut keterangan paman korban, Ofriadi, keponakannya ketika mengalami demam dan panas tinggi sebelumnya sempat dibawa berobat ke bidan desa pada Senin yang lalu. Akan tapi, setelah sempat dirawat selama tiga hari. Panasnya tidak kunjung turun. Akhirnya pihak keluarga memutuskan membawanya ke rumah sakit M Yunus Kota Bengkulu. Namun sayangnya, hasil diagnosanya belum keluar. Keponakannya justru disuruh pulang oleh pihak rumah sakit karena dianggap demam biasa.

"Kami barusan kehilangan ponakan kami yang bernama Abel, terkena penyakit DBD. Awalnya panas tinggi dan kami bawa ke bidan dan tidak sembuh. Kami bawa ke rumah sakit M Yunus dan sempat dirawat sebentar. Pihak rumah sakit mengajukan untuk pulang untuk dirawat jalan karena dianggap demam biasa. Akan tetapi masih juga panas tinggi dan hari Jumat kami putuskan untuk kami bawa ke rumah sakit Ummi," sampainya.

Sesampainya di rumah sakit Ummi Kota Bengkulu. Dokter rumah sakit Ummi sempat marah, karena terlambat membawa Abel ke rumah sakit. Karena hasil diagnosa rumah sakit Ummi Kota Bengkulu. Abel dinyatakan positif mengidap demam berdarah.

"Pada hari Sabtu anak kami Abel sempat keritis tidak sadarkan diri. Sampai pagi tadi anak kami meninggal dunia dikarenakan DBD," ujarnya.

Kematiannya membawa duka mendalam bagi keluarga. Karena almarhum ini diketahui merupakan anak tunggal dari pasangan Haryono dan Gusti Sulastri. Almarhumah menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (18/9) pagi, sekitar pukul 07.00 WIB di rumah sakit Ummi Kota Bengkulu.

Isak tangis histeris keluarga korban pecah saat jenazah Abel dibawa keluar dari ruang ICU. Ketika hendak dibawa pulang ke rumah orang tuanya yang berada di Desa Padang Pelasan. Usai dilakukan fardhu kifayah. Jenazah bocah malang ini kemudian dikebumikan di lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Padang Pelasan pada Minggu siang, sekitar pukul 10.00 WIB.

"Harapan kami, pelayanan rumah sakit harus maksimal dengan mengeluarkan diagnosa dahulu, baru menyatakan terhadap pasien, jangan asal suruh pulang saja," tukasnya. 

Dengan musibah tersebut membuat pihak perangkat Desa Padang Pelasan. Menyikapi kejadian ini berharap kepada instansi terkait agar dapat segera melakukan fogging di sekitar pemukiman warga Desa Padang Pelasan. Karena sudah 3 warga selain korban yang kini juga mengidap demam berdarah.(ctr)

 

Sumber: