Banjir di Kota Bengkulu, Dewan Sebut “Rusak Sekaset”

 Banjir di Kota Bengkulu, Dewan Sebut “Rusak Sekaset”

sumi fales--

 

BENGKULU - Menanggapi soal banjir di Kota Bengkulu yang setiap rentang bulan September hingga Desember setiap tahunnya. Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Suimi Fales menyebutkan, penyebab terjadinya banjir demikian, karena diistilahkan sudah “rusak sekaset.” 

Rusak sekaset dimaksudkan, pertama, terkait dengan kemajuan wilayah Kota yang semakin padat, dan bermunculan perumahan yang terkesan tak terkendali. 

Dimana pembangunan rumah untuk ditempati masyarakat tidak saja di wilayah daratan, tapi juga sampai ke wilayah rawa yang fungsi awalnya sebagai daerah resapan, ditimbun untuk dibangun perumahan.

“Dengan banyaknya perumahan yang berdiri saat ini Bahkan diatas Rawa, menyebabkan wilayah resapan air sudah habis. Jadi diminta kedepan membangun rumah memperhatikan daerah resapannya,” ujarnya pada Rabu, (24/8).

Lanjut politisi PKB ini, penyebab banjir di wilayah kota juga disebabkan dari wilayah hulu. Artinya, kiriman air yang menyebabkan luapan air di wilayah kota yang mayoritas dataran rendah, terendam banjir

Pria yang kerab disapa Wan Sui ini juga menyebutkan persoalan sampah juga sebagai penyebab terjadinya banjir di wilayah Kota. Apalagi jika dilihat kondisi sampah di kawasan pantai panjang yang meski hampir tiap minggu ada gerakan bersih bersama-sama, namun tidak kunjung habis. Mengingat sampah tersebut tidak saja berasal dari Kota Bengkulu saja, namun kiriman melalui air sungai ke muara dari wilayah kabupaten.

“Soal sampah ini perlu ada gerakan bersama-sama merubah pola pikir masyarakat se Provinsi Bengkulu, agar jangan lagi membuang sampah sembarangan,” imbuhnya mengakhiri.(Ken)

Sumber: