Sapi Bali di BS Terserang Virus Jembrana

Sapi Bali di BS Terserang Virus  Jembrana

BENGKULU SELATAN - Sapi bali diketahui sangat rentan terhadap infeksi penyakit jembrana atau yang biasa dikenal dengan penyakit keringat darah yang dapat menyebabkan kematian tinggi pada sapi bali. Sapi yang rentan terjangkit penyakit jembrana adalah ternak sapi yang berumur lebih dari 1 tahun, dan paling banyak menyerang ternak sapi yang berumur 4 hingga 6 tahun. Penyakit jembrana menyebabkan Kerugian ekonomi yang cukup besar karena angka kematiannya relatif tinggi. Selain itu penyakit ini memiliki kecenderungan untuk menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga hewan rentan terinfeksi. Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Bengkulu Selatan (BS), Okty Feriyenni, S.P.MM menuturkan penyakit jembrana merupakan penyakit yang kerap menyerang sapi Bali, dan di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) terhitung awal bulan September-Oktober lalu sudah terjangkit virus ini, dan terparah di desa Pagar Gading Pino Raya. \"Terdata berdasarkan laporan peternak sapi, ada 46 ekor sapi bali sakit termasuk mati di BS akibat diserang penyakit Jembrana,\" ungkap Okty Feriyenni kepada awak media, kemarin (22/1/2021). Terparah, sapi Bali mati/sakit awal September-Oktober paling banyak di desa Pagar Gading Pino Raya dan setelah diselidiki benar sapi Bali terdampak virus karena ada warga beli sapi dari Kabupaten Seluma, sebelumnya Seluma sudah terpapar virus Jemberna. Selain itu, wilaya desa terserang virus Jembrana sapinya di desa Tungkal, Talang Padang, Kedurang, Sulau, Tanjung Besar, dan Muara Tiga. \"Penyakit Jembrana tidak menular ke manusia. Penyakit ini hanya menyerang sapi. Sapi yang terinfeksi penyakit jembrana akan mengalami demam dengan kenaikan suhu tubuh hingga mencapai 41°- 42° C. Pada saat demam akan terjadi penurunan jumlah trombosit di dalam pembuluh darah. Akibat penurunan trombosit ini akan terjadi pendarahan di kulit yang luka akibat gigitan serangga pengisap darah seperti lalat sehingga menyebabkan sapi yang terinfeksi mengeluarkan keringat darah. Keringat darah merupakan salah satu gejala penyakit jembrana yang sangat populer di masyarakat peternak sapi. Selain mengalami kenaikan suhu tubuh, sapi yang terinfeksi penyakit jembarana juga dapat mengalami abortus pada betina bunting yang terinfeksi, pembengkakan pada kelenjar limfe terutama limfoglandula parotis, prefemoralis dan praescapularis, diare berdarah, serta mengalami luka pada selaput lendir mulut yang menyebabkan sapi mengalami kesulitan pada saat makan, mengalami penurunan bobot badan,\"ucap Okty. Pencegahan dan Pengendalian penyakit jembrana sangat penting untuk dilakukan dengan rutin pemberian vaksin, pemberikan suplemen, pembersihan sapi di kandang dan pemberian kadang sapi. \"Sapi mati terkena virus Jemberana sebaiknya jangan dimakan atau dibuang ke sungai, sebab dapat merugikan pihak lainnya, dan baiknya sapi tersebut di kubur atau di bakar,\"pungkasnya.(yes)

Sumber: