Balita di Seluma Keluarkan Cacing dari Mulut jadi Perhatian Nasional, Soroti Fasilitas RSUD Tais

Balita di Seluma Keluarkan Cacing dari Mulut jadi Perhatian Nasional, Soroti Fasilitas RSUD Tais

Rumah balita yang ada keluar cacing dari mulut dan hidung--

Linda menegaskan bahwa, kondisi ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) besar bagi Pemerintah Kabupaten Seluma. Khususnya dalam meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan dasar di RSUD Tais sebagai rumah sakit utama di wilayah tersebut.

 

Selain itu, Linda juga mengungkapkan bahwa dari hasil penelusuran lapangan, program pemerintah terkait pemberian obat cacing sebenarnya telah dijalankan hingga tingkat posyandu. Namun, masalah muncul karena keluarga pasien tidak rutin membawa anaknya ke posyandu. Sehingga terlewat dari program pencegahan tersebut.

 

BACA JUGA:Honda Brio: Mobil Desain Canggih dan Mewah dengan Fitur Sistem Modern

BACA JUGA:Jejak Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani: Cahaya Ulama Besar dari Baghdad untuk Dunia Islam

"Saya sudah berbicara langsung dengan orang tua balita. Mereka mengakui tidak rutin ke posyandu. Ini menjadi pelajaran penting bahwa peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga kesehatan anak," ujarnya.

 

Tak hanya itu, Linda juga menyoroti lemahnya sosialisasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma. Dirinya menilai edukasi mengenai pentingnya kebersihan lingkungan, sanitasi dan pencegahan penyakit parasit harus dilakukan secara berkelanjutan, bukan hanya sekali.

 

"Sosialisasi harus dilakukan terus menerus. Tidak cukup hanya sekali atau dua kali. Pemerintah daerah perlu lebih proaktif menjangkau masyarakat," tegasnya.

 

Kasus Khaira menjadi peringatan serius bagi semua pihak bahwa kombinasi antara fasilitas kesehatan yang minim, kurangnya edukasi dan rendahnya kesadaran masyarakat dapat berdampak fatal. Terutama bagi kelompok rentan seperti balita.

 

Pemerintah pusat melalui Kemenko PMK berharap agar kejadian ini menjadi momentum perbaikan menyeluruh. Baik dari sisi infrastruktur kesehatan, peningkatan kualitas tenaga medis hingga edukasi kesehatan masyarakat. Tujuannya, agar kasus serupa tidak kembali terulang di masa mendatang.(ctr)

Sumber:

Berita Terkait