Rasulullah SAW: Nabi yang Tidak Pernah Menyerah dalam Dakwah

Rasulullah SAW: Nabi yang Tidak Pernah Menyerah dalam Dakwah

Radarseluma.disway.id - Rasulullah SAW: Nabi yang Tidak Pernah Menyerah dalam Dakwah--

Reporter Juli Irawan Radarseluma.disway.id -Dakwah Rasulullah SAW bukanlah perjalanan yang mudah. Sejak wahyu pertama turun di Gua Hira, beliau menghadapi berbagai ujian: penolakan, penghinaan, boikot, bahkan ancaman pembunuhan. Namun, satu hal yang tidak pernah padam dari diri Rasulullah SAW adalah semangat dan keteguhan hati dalam menyampaikan risalah Islam.

Beliau tidak pernah menyerah, meskipun seluruh dunia seakan memusuhinya. Dalam setiap cobaan, Nabi SAW menunjukkan keteladanan luar biasa tentang kesabaran, keikhlasan, dan keteguhan iman.

Keteguhan Rasulullah dalam Dakwah di Makkah

Di kota Makkah, Rasulullah SAW berdakwah selama 13 tahun dengan penuh kesabaran. Kaum Quraisy menolak ajaran tauhid dan memusuhi beliau dengan segala cara. Namun, Rasulullah SAW tetap berdiri teguh menyampaikan kebenaran.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ

Artinya: “Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu), dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (QS. Al-Hijr: 94)

Ayat ini menjadi perintah langsung agar Rasulullah SAW tidak bersembunyi lagi dalam berdakwah. Sejak saat itu, beliau berdiri di Bukit Shafa dan menyeru seluruh penduduk Makkah untuk menyembah Allah semata. Reaksi mereka keras sebagian mencemooh, sebagian marah, bahkan sebagian bersekongkol untuk membunuh beliau.

Namun, Nabi SAW tidak pernah gentar. Beliau berkata dengan tenang dan yakin:

“Demi Allah, seandainya mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan dakwah ini, niscaya aku tidak akan meninggalkannya hingga Allah memenangkannya atau aku binasa karenanya.” (HR. Ibnu Hisyam dalam Sirah Nabawiyah)

Kata-kata ini menjadi bukti kuat betapa Rasulullah SAW memiliki keteguhan iman yang luar biasa. Dakwah baginya bukan hanya tugas, tapi napas kehidupan.

BACA JUGA:Rasulullah SAW dan Keberhasilannya Menyatukan Umat di Madinah: Teladan Persaudaraan dan Kepemimpinan yg Agung

Ujian Berat dan Keteguhan di Thaif

Salah satu ujian terberat yang dialami Rasulullah SAW adalah ketika beliau berdakwah ke Thaif. Kaum Quraisy di Makkah menolak, maka beliau mencoba mengajak penduduk Thaif agar mau menerima Islam. Namun, bukan sambutan yang didapat, melainkan hinaan dan lemparan batu hingga tubuh beliau berlumuran darah.

Dalam keadaan lemah dan terluka, beliau berdoa:

اللَّهُمَّ إِلَيْكَ أَشْكُو ضَعْفَ قُوَّتِي وَقِلَّةَ حِيلَتِي وَهَوَانِي عَلَى النَّاسِ...

Sumber:

Berita Terkait