Rasulullah SAW: Nabi yang Tidak Pernah Menyerah dalam Dakwah
Radarseluma.disway.id - Rasulullah SAW: Nabi yang Tidak Pernah Menyerah dalam Dakwah--
Artinya: “Ya Allah, hanya kepada-Mu aku mengadu atas kelemahan diriku, kekurangdayaanku, dan kehinaanku di hadapan manusia…” (HR. Thabrani)
Doa ini menunjukkan betapa Rasulullah SAW tidak berputus asa. Dalam luka dan kepedihan, beliau tetap mengadu hanya kepada Allah, bukan kepada manusia. Bahkan ketika malaikat Jibril datang menawarkan untuk membalikkan gunung dan menghancurkan penduduk Thaif, beliau berkata:
“Aku berharap semoga dari keturunan mereka akan lahir orang-orang yang menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Inilah puncak kasih sayang dan ketabahan seorang Nabi. Bukan kebencian yang dibalas dengan kebencian, tetapi doa dan harapan kebaikan.
Hijrah: Simbol Pantang Menyerah
Ketika tekanan di Makkah semakin berat, Rasulullah SAW memilih berhijrah ke Madinah. Namun hijrah bukanlah bentuk menyerah sebaliknya, ia adalah strategi untuk memperkuat dakwah Islam. Di Madinah, Islam berkembang pesat dan menjadi kekuatan besar yang membawa keadilan, persaudaraan, dan kedamaian.
Allah SWT berfirman:
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Artinya: “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami, pasti akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-‘Ankabut: 69)
Ayat ini menjadi bukti bahwa perjuangan tanpa menyerah akan selalu berbuah petunjuk dan kemenangan dari Allah SWT.
Rasulullah SAW mengajarkan kepada umat Islam bahwa dakwah adalah jalan panjang yang penuh ujian. Namun, selama hati berpegang teguh pada Allah, tidak ada kata menyerah. Dalam setiap kesulitan, selalu ada pertolongan Allah.
Keteguhan beliau menjadi teladan bagi setiap pendakwah, jurnalis, guru, dan umat Islam yang berjuang menegakkan kebenaran di tengah tantangan zaman.
Kita, sebagai umatnya, hendaknya meneladani semangat pantang menyerah Rasulullah SAW. Dalam berdakwah, bekerja, dan memperjuangkan kebaikan, jangan pernah mundur meski jalan terasa berat. Sebab, kemenangan sejati bukan diukur dari hasil, tetapi dari kesungguhan dan keteguhan hati di jalan Allah.
إِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.” (QS. At-Taubah: 120) (djl)
Sumber: