Rukun dan Wajib Haji: Panduan Ringkas Namun Lengkap
Radarseluma.disway.id - Rukun dan Wajib Haji: Panduan Ringkas Namun Lengkap--
Artinya: "Dan jangan kamu mencukur kepalamu sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya." (QS. Al-Baqarah: 196)
Tahallul menandakan berakhirnya sebagian larangan ihram. Jika tidak dilakukan, maka haji tidak sah.
BACA JUGA:Inilah Doa-Doa Mustajab di Tanah Suci
Wajib Haji
Wajib haji adalah tujuh hal yang jika ditinggalkan, tidak membatalkan haji tetapi wajib diganti dengan dam (sembelihan kambing):
1. Ihram dari Miqat
Harus berniat ihram dari batas-batas yang telah ditentukan Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «هُنَّ لَهُنَّ وَلِمَنْ أَتَى عَلَيْهِنَّ مِنْ غَيْرِ أَهْلِهِنَّ، لِمَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ»
Artinya: "Miqat itu untuk penduduk daerah masing-masing dan juga untuk siapa saja yang melewatinya dan ingin berhaji atau berumrah." (HR. Bukhari no. 1524, Muslim no. 1181)
2. Bermalam di Muzdalifah
Menginap di Muzdalifah pada malam tanggal 10 Dzulhijjah hingga menjelang Subuh. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 198 yang berbunyi:
فَذْكُرُوا اللَّهَ عِندَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ
Artinya: "Ingatlah Allah di Masy'aril Haram (Muzdalifah)." (QS. Al-Baqarah: 198)
3. Mabit (bermalam) di Mina
Menginap di Mina pada hari-hari Tasyriq (11–13 Dzulhijjah) untuk melontar jumrah.
4. Melontar Jumrah
Melempar batu ke tiga jumrah (Ula, Wustha, dan Aqabah) sebagai bentuk perlawanan terhadap godaan syetan. Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim Rasulullah SAW bersabda:
وَرَمَى جَمْرَةَ الْعَقَبَةِ فِي يَوْمِ النَّحْرِ
Artinya: "Nabi ﷺ melempar Jumrah Aqabah pada hari Nahr (Idul Adha)." (HR. Muslim no. 1297)
5. Thawaf Wada’
Thawaf perpisahan sebelum meninggalkan Mekkah, wajib bagi yang akan kembali ke tempat asal.
Sumber: