Bersikap Sabar dan Tawakal dalam Menghadapi Setiap Ujian
Radarseluma.disway.id - Bersikap Sabar dan Tawakal dalam Menghadapi Setiap Ujian --
Ayat ini menunjukkan bahwa tawakal adalah ciri orang-orang beriman. Mereka percaya bahwa semua yang terjadi telah diatur oleh Allah dengan sebaik-baiknya.
Hadis-Hadis tentang Keutamaan Sabar dan Tawakal
Nabi Muhammad Rasulullah SAW juga banyak mengajarkan tentang pentingnya sabar. Dalam sebuah Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim disebutkan:
"وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ"
Artinya: "Tidak ada suatu pemberian yang lebih baik dan lebih luas yang diberikan kepada seseorang selain dari kesabaran."(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menegaskan bahwa sabar adalah karunia terbaik dari Allah, karena dengan sabar, seseorang bisa tetap istiqamah dalam kebaikan meski menghadapi berbagai rintangan.
Tentang tawakal, Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Tirmidzi yang berbunyi:
"لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا يُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا"
Artinya: "Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung yang pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang." (HR. Tirmidzi)
Hadits ini menunjukkan bahwa tawakal bukan berarti pasif, melainkan aktif berusaha sambil berserah diri kepada Allah.
BACA JUGA:Berbagi Kebahagiaan dengan Sesama: Sedekah dan Zakat di Bulan Dzulqa’dah
Penjelasan dan Implikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Sabar dan tawakal bukan hanya konsep teoretis, tetapi harus menjadi sikap nyata dalam keseharian kita. Ketika seseorang sakit, ia harus bersabar dan tetap menjaga ikhtiar pengobatan sambil bertawakal kepada Allah atas kesembuhan. Ketika mengalami kegagalan dalam usaha, jangan langsung putus asa, tetapi bersabarlah dan yakin bahwa ada hikmah besar di baliknya.
Bersabar juga berarti mampu menahan diri dari kemaksiatan. Ini adalah bentuk sabar yang paling sulit, namun paling penting. Sabar dalam ketaatan seperti shalat tepat waktu, menahan amarah, dan menahan syahwat adalah ujian tersendiri.
Adapun tawakal, sering disalahpahami sebagai “menyerah total tanpa usaha.” Padahal, Islam mengajarkan agar manusia berusaha semaksimal mungkin, baru kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah. Itulah hakikat tawakal yang sejati.
Sumber: