Bersikap Sabar dan Tawakal dalam Menghadapi Setiap Ujian

 

Radarseluma.disway.id - Hidup di Dunia adalah ujian. Tidak ada satu pun manusia yang luput dari cobaan, baik berupa kesulitan maupun kemudahan. Ujian bisa datang dalam bentuk kemiskinan, penyakit, kehilangan orang tercinta, fitnah, bahkan kekuasaan dan harta benda. Dalam menghadapi segala bentuk ujian tersebut, Islam mengajarkan dua sikap utama yang harus dimiliki seorang Muslim, yaitu sabar dan tawakal. Keduanya merupakan kunci ketenangan hati dan keselamatan iman dalam menjalani kehidupan dunia yang penuh ujian ini.

Makna Sabar dan Tawakal

Secara bahasa, sabar berarti menahan diri. Dalam istilah syariat, sabar adalah menahan diri dari keluh kesah, putus asa, dan marah dalam menghadapi ujian serta tetap teguh dalam ketaatan kepada Allah. Sedangkan tawakal adalah berserah diri sepenuhnya kepada Allah setelah melakukan ikhtiar yang maksimal.

Sabar dan tawakal adalah dua sifat yang saling melengkapi. Sabar adalah cara menghadapi ujian, sedangkan tawakal adalah kepercayaan penuh kepada Allah atas segala hasil dari usaha kita.

BACA JUGA:Mengatasi Rasa Malas dalam Beribadah dengan Memperbaiki Niat

Dalil-Dalil Al-Qur’an tentang Sabar dan Tawakal

Allah SWT menegaskan keutamaan sabar dalam banyak ayat Al-Qur'an. Di antaranya terdapat dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 200 yang mana berbunyi: 

"يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ"

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung." (QS. Ali Imran: 200)

Ayat ini menegaskan bahwa sabar adalah kunci menuju keberuntungan dan keberhasilan di dunia dan akhirat.

Sementara itu, tentang tawakal, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat At-taubah ayat 51 yang mana berbunyi: 

"وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ"

Artinya: "Dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang mukmin bertawakal." (QS. At-Taubah: 51)

Sumber: