Tafsir Surat At Takatsur: Berbangga dengan Harta Sampai ke Kuburan Part Satu.
Jumat 07-02-2025,14:11 WIB
Reporter:
juliirawan|
Editor:
juliirawan
Radar Seluma. Disway.id - Tafsir Surat At-Takatsur Part Satu --
Radar Seluma. Disway.id -Manusia banyak yang lalai karena kesibukannya saling berlomba-lomba mengejar Dunia. Ada yang rakus akan kedudukan dan kekuasaan, ada juga yang saling menyombongkan diri dan berbangga dengan harta benda dan anak keturunannya, dan mereka barulah berhenti ketika sampai di liang lahat. Padahal semua nikmat yang mereka nikmati selama di Dunia kelak di akhirat akan ditanya dan di minta pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT.
Allah SWT telah memperingatkan umat manusia dalam Al-Qur'an Surat At-Takatsur ayat 1-8 yang mana Allah SWT berfirman yang berbunyi:
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
Artinya:
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (QS. At Takatsur: 1-8).
Dari Surat At-Takatsur tersebut di atas menjelaskan tentang orang-orang yang lalai dari beribadah kepada Allah SWT. Padahal ibadah itulah tujuan diciptakannya Manusia, yang dimaksud di sini adalah beribadah kepada Allah SWT semata dan meninggalkan ibadah kepada selain Allah SWT, mengenal-Nya dan mendahulukan cinta Allah dari lainnya.
Bermegah-megahan menjadikan Kamu lalai
Terkadang akibat Bermegah-megahan sering kali membuat Manusia menjadi lalai karena waktunya hanya dihabiskan untuk membanggakan diri dengan harta bendanya, berbangga di sini bisa jadi bangga terhadap anak-anak keturunan, harta benda, dan kedudukan.
Sedangkan berlomba-lomba atau saling mengejar untuk meraih ridho Allah tidak termasuk di sini
Akan tetapi manusia justtu akan terus berbangga satu dan lainnya hingga mereka masuk ke dalam kubur.
Artinya, ketika mereka merasakan kematian, barulah mereka berhenti dari berbangga-bangga dengan harta benda kedudukan dan kekuasaan serta anak keturunan mereka.
Namun perlu diketahui bahwa alam kubur hanyalah tempat mampir sebelum sampai ke alam berikutnya.
Alam kubur bukanlah tempat mukim selamanya.
Dalam ayat ini pun dikatakan demikian, yaitu disebut alam kubur sebagai tempat ziarah, artinya berkunjung dan itu sifatnya sementara.
Negeri yang kekal abadi adalah di akhirat kelak.
Ayat ini sekaligus menunjukkan bahwa amalan itu akan dibalas di Negeri yang kekal abadi (bukan Negeri yang akan fana).
Jika mereka mengetahui..??
Seandainya mereka tahu apa yang terjadi di depan mereka yaitu mengetahui dengan ilmu yang sampai ke hati, tentu mereka tidak lalai sehingga terus-terusan berbangga-bangga dengan harta, jika mereka tahu, tentu mereka akan segera beramal sholeh.
Namun sayangnya, mereka benar-benar tidak tahu sehingga mereka pun akan melihat Neraka Jahim yang dijanjikan pada orang-orang kafir.
Mereka akan Melihat dengan ‘Ainul Yakin
Yang dimaksud dengan ayat,
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ
Artinya:
“dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin”.
Maksudnya mereka benar-benar akan melihat dengan penglihatan mereka. Sebagaimana Allah menyebutkan dalam ayat yang lain Al-Qur'an Surat Al-Kahfi ayat 53 yang berbunyi:
وَرَأَى الْمُجْرِمُونَ النَّارَ فَظَنُّوا أَنَّهُمْ مُوَاقِعُوهَا وَلَمْ يَجِدُوا عَنْهَا مَصْرِفًا
Artinya:
“Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka meyakini, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak menemukan tempat berpaling dari padanya. ” (QS. Al Kahfi: 53).
‘Ilmu Yakin, ‘Ainul Yakin dan Haqqul Yakin
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah ditanya mengenai ‘Ainul yakin dan ilmu yakin. ‘Ilmu yakin adalah sesuatu yang diketahui dengan mendengar, kabar berita, pengqiyasan (permisalan) dan berpikir tanpa melihat secara langsung. Sedangkan ‘ainul yakin adalah menyaksikan langsung dengan penglihatan. Ada juga haqqul yakin, yaitu dengan merasakan secara langsung.
Ibnu Taimiyah mencontohkan ketiga hal di atas dengan memberi permisalan madu. Jika madu tersebut hanya diketahui lewat berita, maka disebut ‘ilmu yakin. Jika diketahui lewat melihat langsung, maka disebut ‘ainul yakin. Jika dirasakan manisnya madu tersebut, maka disebut dengan haqqul yakin.
Akan Ditanya Berbagai Macam Nikmat
Setiap orang akan ditanya berbagai macam nikmat yang mereka rasakan di dunia, apakah mereka benar-benar telah bersyukur atas nikmat tersebut? apakah benar mereka telah menunaikan hak Allah? apakah mereka benar tidak menggunakan nikmat tersebut untuk maksiat? jika benar, maka mereka akan diberi nikmat yang lebih lagi dari yang sebelumnya
Ataukah mereka jadi orang yang terperdaya dengan nikmat? atau mungkin mereka gunakan dalam maksiat? Jika demikian, tentu kelak mereka akan dibalas dengan siksa yang pedih. Allah SWT berfirman Al-Qur'an Surat Al-Ahqaf: ayat 20 berbunyi:
وَيَوْمَ يُعْرَضُ الَّذِينَ كَفَرُوا عَلَى النَّارِ أَذْهَبْتُمْ طَيِّبَاتِكُمْ فِي حَيَاتِكُمُ الدُّنْيَا وَاسْتَمْتَعْتُمْ بِهَا فَالْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَبِمَا كُنْتُمْ تَفْسُقُونَ
Artinya:
“Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan): “Kamu telah menghabiskan rezkimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri d muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik.” (QS. Al Ahqaf: 20).
Inilah separuh dari Tafsir Surat At-Takatsur yang dapat Radar Seluma. Disway.id kupas di Part Satu ini untuk selengkap nya akan kita bahas di Part Dua. (djl) Bersambung
Sumber: