Ini Tafsir Surat Al Humazah Yang Bermakna Orang Gemar Mengumpat, Mencela dan Menggunjing Part Satu

Ini Tafsir Surat Al Humazah Yang Bermakna Orang Gemar Mengumpat, Mencela dan Menggunjing Part Satu

Radar Seluma. Disway.id -Tafsir surat Al-Humazah Part Satu --

Radar Seluma. Disway.id - Surat Al-Humazah merupakan Surat ke-104 dalam Al-Qur'an, yang terdiri dari sembilan ayat dan termasuk dalam kategori Surat Makkiyah. 
Nama Al Humazah artinya seorang pengumpat, yang diambil dari ayat pertama Surat ini.
Dalam bahasa Arab, Al-Humazah artinya merujuk kepada seseorang yang senantiasa mencela, menggunjing, dan menyerang reputasi orang lain dengan kata-kata tajam. 
Surat Al-Humazah menyingkapkan konsekuensi buruk dari perilaku negatif tersebut.
 
Surat Al-Humazah juga memiliki nama lain, yakni Surat Al Huthamah, yang diambil dari ayat 4 dan 5. Artinya adalah Neraka yang menghancurkan, berikut bunyi Surat Al-Humazah ayat 1-9 yang mana berbunyi,:
 
  بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ  الَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَه
يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ  كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ.  نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ  الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗ اِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌۙ فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ 
Artinya: 
"Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah. Dan tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah itu? (Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.(QS Al-Humazah 1-9)
 
 
Kali ini kita akan mengupas tentang tafsir Surat Al-Humazah ayat demi ayat Al-Humazah artinya Pengumpat berikut penjelasannya: 
 
Salah satu tafsir yaitu dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, Tafsir Al Munir, dan Tafsir Al Misbah. dalam kesempatan ini kita akan berusaha mensarikan dari lima tafsir tersebut agar terhimpun banyak manfaat yang kaya khazanah tetapi tetap ringkas. 
 
Secara umum, Surat Al-Humazah menggambarkan realitas kehidupan yang Nabi Muhammad Rasulullah SAW hadapi pada masa awal dakwah menyebarkan Agama Islam. Namun, realitas ini juga sering terulang di setiap zaman. Yakni adanya manusia-manusia yang kerdil jiwanya. Terkungkung dalam kekuasaan harta hingga menempatkannya di atas segala. Tertipu dengan harta yang ia kumpulkan hingga menganggap dirinya lebih baik dari orang lain. Kemudian ia pun suka mengumpat dan mencela.
 
Surat Al Humazah ayat 1
وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ
Artinya: 
"Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela"(QS Al-Humazah 1)
 
Kata wail (ويل) digunakan untuk menggambarkan kecelakaan dan kenistaan. Juga untuk mendoakan seseorang agar mendapatkan kecelakaan. Kata wail biasa memiliki arti kecelakaan. Terutama, kecelakaan yang akan terjadi di masa depan. Maka, ayat pertama ini mengandung ancaman, bahwa akan celakalah humazah dan lumazah.
 
Ada pula yang berpendapat bahwa wail adalah nama satu lembah di neraka. Sehingga humazah dan lumazah akan disiksa di sana.
 
Kata humazah (همزة) merupakan bentuk jamak dari hammaaz (هماز). Ia berasal dari kata al hamz (الهمز) yang artinya tekanan dan dorongan yang keras. Huruf hamzah bernama demikian karena ketika mengucapkannya posisi lidah berada di ujung tenggorokan sehingga butuh dorongan untuk mengucapkannya. Hamazatis syayathin (همزات الشياطين) berarti dorongan-dorongan syetan untuk melakukan kejahatan.
 
Dari arti itu, Humazah berkembang menjadi mendorong orang lain dengan lisan. Yakni menggunjing, mengumpat dan mencela orang lain tidak di hadapannya.
 
Sedangkan kata lumazah (لمزة) merupakan bentuk jamak dari lammaaz (لماز). Ia berasal dari al lamz (المز) yang digunakan untuk menggambarkan ejekan yang mengundang tawa. Sebagian ulama mengartikan lumazah adalah mengejek dengan menggunakan isyarat mata atau tangan disertai kata-kata yang diucapkan secara berbisik.
 
Ibnu Katsir menafsirkan, humazah mencela dengan ucapan. Sedangkan lumazah mengejek dengan perbuatan.
 
Syekh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, humazah adalah menggunjing dan mencela kehormatan manusia. Sedangkan lumazah artinya menghina, biasanya dengan isyarat alis, mata dan tangan.
 
Keduanya, humazah dan lumazah, akan celaka. Mereka akan mendapatkan siksaan pedih karena perbuatannya. Ancaman ini tidak hanya berlaku bagi Walid bin Mughirah dan Umayyah bin Khalaf, namun juga berlaku bagi semua humazah dan lumazah baik yang hidup di masa dulu, masa kini maupun masa yang akan datang
 
 
Surat Al Humazah ayat 2
الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ
Artinya:
"Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung"(QS Al-Humazah 2)
 
Mereka itu adalah orang yang suka mengumpulkan harta dan menghitung-hitung jumlahnya.
 
Kata ‘addadahu (عدده) berasal dari kata ‘adda (عد) yang artinya menghitung. Kata ini menggambarkan si pencela itu bukan hanya mengumpulkan harta tetapi begitu cinta harta hingga setiap saat menghitungnya.
 
Perihalnya sama dengan firman Allah:
وَجَمَعَ فَأَوْعَى
Artinya: 
Serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya. (QS. Al Ma’arij: 18)
 
Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan, agaknya penyebab menggunjing dan mencela serta merasa lebih tinggi dari orang lain adalah harta dan angan-angan yang panjang.
 
“Kekayaan dapat menimbulkan perasaan ujub dan takabur,” tulis beliau dalam Tafsir Al Munir. “Menghitung harta tanpa kepentingan merupakan bukti kesenangan diri dan duniawi serta sibuk dengan harta hingga lupa akhirat.”
 
Surat Al Humazah ayat 3
يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ
Artinya:
"Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya" (QS Al-Humazah 3)
 
Inilah panjang angan-angan itu. Ia tertipu dengan dunia sehingga merasa bahwa hartanya itu membuatnya kekal.
 
Kata akhladahu (أخلده) berasal dari kata al khuld (الخلد) yang artinya kekal. Ayat ini menggunakan bentuk kata kerja lampau (fi’il madhi) tetapi maksudnya adalah masa datang (mudhari’). Mengisyaratkan persangkaannya itu sangat mantap seperti kepastian yang pasti terjadi. Ia merasa selamanya akan dalam kondisi itu, banyak harta, banyak pengikut, memiliki kekuasaan.
 
Mungkin saja ia masih sadar bahwa ia akan mati. Tetapi ia tidak pernah menyiapkan bekal untuk menghadapi kehidupan setelah kematian. Seakan-akan ia hidup abadi di dunia ini dengan hartanya.
 
 
Surat Al Humazah ayat 4
كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ
Artinya: 
"Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah" (QS Al-Humazah 4)
 
Allah menegaskan bahwa apa yang ia sangka benar-benar keliru. Ia tidak mungkin kekal di dunia ini. Bahkan orang yang suka mengumpulkan harta dan suka mencela itu akan dilemparkan ke dalam neraka.
 
Kata al huthamah (الحطمة) berasal dari kata hathama (حطم) yang artinya hancur. Dengan demikian secara bahasa, al huthamah artinya sangat menghancurkan dan membinasakan.
 
Dalam kesempatan ini baru 4 tafsir ayat Al-Humazah yang kita kupas adapun untuk 5 tafsir ayat Al-Humazah akan kita kupas tuntas di Part Dua. Bersambung (djl) 

Sumber:

Berita Terkait