Beberapa faktor lain juga dapat ikut berperan, seperti infeksi dan stress yang berlangsung berkepanjangan, ketidakseimbangan hormon, serta paparan polusi atau zat kimia tertentu termasuk asap rokok.
Selain itu, pola makan yang kurang seimbang dan gaya hidup yang tidak sehat dapat memperburuk respons sistem imun dan memicu peradangan dalam tubuh.
Tanda dan Gejala Autoimun
Tanda-tanda autoimun bisa sangat berbeda pada setiap orang karena penyakit ini dapat menyerang organ tubuh yang berbeda.
Namun, beberapa keluhan yang paling sering muncul antara lain kelelahan berat yang tidak kunjung pulih, nyeri atau bengkak pada sendi, ruam kulit atau sensitivitas berlebihan terhadap sinar matahari, gangguan pencernaan yang berulang, serta demam berulang tanpa penyebab yang jelas.
Sering kali, gejala-gejala tersebut kerap dianggap keluhan kesehatan biasa sehingga banyak pasien datang ketika kondisinya sudah kronis. dr. Syahrizal menegaskan bahwa mengenali gejala sejak dini memiliki peran besar dalam keberhasilan penanganan.
BACA JUGA:Wamen Ossy Terjun ke Lokasi Bencana Sumut, Serahkan Bantuan dan Dengarkan Cerita Warga Terdampak
“Apabila seseorang mulai merasakan keluhan tersebut, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter. Proses diagnosis idealnya dilakukan oleh dokter yang memiliki keahlian untuk menangani penyakit autoimun, melalui serangkaian tahapan mulai dari evaluasi riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, penilaian gejala, pemeriksaan fisik menyeluruh, hingga pemeriksaan laboratorium dan tes penunjang lainnya,” ujarnya.
Perempuan Lebih Beresiko