Seluma, Radarseluma.Disway.id - Bencana Sumatera yang memporakpoarandakan Aceh, Sumut dan Sumbar. Dimana korban jiwa sudah lebih 700 orang. Membuat penolakan pembukaan tambang emas di Seluma semakin luas.
Gerakan Anak Ulu Alas melakukan sosialisasi sekaligus pemasangan spanduk kepada masyarakat terkait penolakan rencana pembukaan tambang emas di kawasan Bukit Sanggul, Kabupaten Seluma. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kekhawatiran warga terhadap dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan jika aktivitas pertambangan tetap dilanjutkan.
Ketua Gerakan Anak Ulu Alas, Muklas Adi Putra, menyampaikan bahwa mayoritas masyarakat di wilayah hulu Sungai Alas menolak rencana eksploitasi tersebut.
“Kami sudah bertemu langsung dengan petani dan masyarakat. Mereka dengan lantang menyatakan menolak rencana pembukaan tambang emas ini,” ujar Muklas Adi Putra.
Selain aksi di lapangan, masyarakat juga menyampaikan penolakannya melalui surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia, Gubernur Bengkulu, Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Bupati Seluma, dan Ketua DPRD Seluma.
BACA JUGA:Minggu Depan, Polda Bengkulu Fokus Usut Dugaan Jual Beli Jabatan di Seluma
Dalam surat terbuka tersebut, masyarakat Ulu Alas menyatakan sikap menolak aktivitas pertambangan emas di Bukit Sanggul karena dinilai dapat memberikan ancaman serius terhadap lingkungan hidup, terutama daerah aliran Sungai Alas (Aik Alas) yang menjadi sumber kehidupan warga. Mereka juga meminta Pemerintah Kabupaten Seluma serta Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk membatalkan dan tidak memberikan persetujuan terhadap rencana pembukaan tambang di kawasan tersebut.
Warga menilai pembukaan hutan di kawasan itu berpotensi menimbulkan banjir, pencemaran air sungai, kerusakan ribuan hektare sawah, serta menurunkan produktivitas kebun masyarakat akibat pencemaran tanah. Mereka menegaskan tidak ada jaminan keberlangsungan hidup jika dampak negatif itu benar terjadi.